Riya: Seperti Bom Atom yang Menghancurkan Amal Ibadah Kita

Purna Warta — Penyakit riya adalah salah satu dari banyak penyakit hati yang bisa menghancurkan nilai amal ibadah seorang Muslim. Dalam Islam, riya diartikan sebagai melakukan suatu ibadah atau perbuatan baik dengan tujuan mendapatkan pujian, perhatian, atau pengakuan dari orang lain, bukan semata-mata karena Allah SWT. Hal ini sangat berbahaya, karena riya bisa menghapus pahala amal ibadah, bahkan bisa membuat seseorang terjerumus dalam kemusyrikan.

Baca juga: Healing yang Benar: Mengatasi Masalah Tanpa Meninggalkan Tanggung Jawab Pekerjaan

Riya bisa diibaratkan seperti bom atom dalam kehidupan spiritual seorang Muslim. Bom atom dikenal memiliki daya ledak yang sangat dahsyat, mampu menghancurkan apapun di sekitarnya dalam sekejap. Demikian juga dengan riya, ia mampu menghancurkan seluruh amal ibadah yang telah dilakukan seseorang, seberapa besar dan banyaknya sekalipun. Amal yang seharusnya membawa seseorang mendekatkan diri kepada Allah SWT bisa hancur tanpa bekas jika disertai dengan niat untuk mencari pujian dari manusia.

Hadits Tentang Bahaya Riya

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

_”Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya. Pada hari kiamat, ketika Allah membalas amal perbuatan hamba-hamba-Nya, Dia akan berfirman kepada orang-orang yang berbuat riya, ‘Pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu kalian tunjukkan amal kalian kepada mereka di dunia, lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka.'”_ (HR. Muslim).

Hadits ini menegaskan betapa bahaya riya dalam kehidupan seorang Muslim. Meskipun dianggap sebagai syirik kecil, konsekuensinya sangat besar. Di akhirat kelak, amal ibadah yang dilakukan dengan niat riya tidak akan mendapatkan balasan dari Allah SWT, melainkan Allah akan meminta pelakunya mencari balasan dari orang-orang yang menjadi sasaran riya mereka di dunia.

Menjaga Niat dalam Ibadah

Untuk menghindari bahaya riya, sangat penting bagi seorang Muslim untuk selalu menjaga niat dalam setiap amal ibadahnya. Niat yang ikhlas, semata-mata karena Allah SWT, adalah kunci utama untuk menjaga keutuhan amal ibadah kita. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh salah satu Sahabat, Rasulullah SAW bersabda:

_”Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia peroleh atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang ia niatkan.”_ (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa niat yang tulus dan ikhlas adalah esensi dari setiap amal. Tanpa niat yang ikhlas, amal ibadah yang kita lakukan hanya akan menjadi sia-sia, seperti bangunan megah yang dihancurkan oleh bom atom.

Kesimpulan

Riya adalah penyakit hati yang harus dihindari oleh setiap Muslim. Ia bisa menghancurkan amal ibadah seperti bom atom yang menghancurkan sekitarnya. Dengan menjaga niat yang ikhlas dalam setiap ibadah, insyaAllah kita akan terhindar dari bahaya riya dan mendapatkan ridha Allah SWT. Semoga Allah senantiasa membersihkan hati kita dari riya dan menjadikan setiap amal kita sebagai amal yang diterima di sisi-Nya. Aamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *