Perkataan Layaknya Amal, Diminta Pertanggung Jawaban di Hari Kiamat

PurnaWarta — Ketika seseorang berbicara sebenarnya ia sedang melakukan sebuah pekerjaan dan ini dinamakan amal. Dalam agama Islam setiap amal maka akan dipertanggung jawabkan di hari perhitungan kelak.

Dalam sebuah riwayat, sayidina Ali bin Abi Thalib ra pernah bekarta;

مَنْ عَلِمَ أَنَّهُ مُؤاخَذٌ بِقَولِهِ فَلْيُقَصِّرْ فِى المَقالِ

“Siapa saja yang mengetahui bahwa perkataannya akan dimintai pertanggung jawaban maka potonglah (sedikitlah) perkataan.”

Menurut riwayat di atas, kita mengetahui bahwa perkataan seperti amal. Layaknya amal mendapatkan pahala jika melakukan perbuatan baik dan dosa jika melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama begitu pun dengan perkataan. Yakni jika kita mengatakan hal-hal yang baik dan tidak mengatakan perkataan bohong, kasar, menghina, ghibah, dan hal buruk lainnya maka setiap perkataan kita akan mendapatkan pahala.

Maka dari itu jagalah ucapan dan perkataan kita jangan sampai kita mengucapkan perkataan-perkataan yang dapat menimbulkan dosa bagi kita.

Kemudian apakah kita boleh mengucapkan ata segala yang kita dengar?

Jawabannya adalah alangkah lebih baiknya jika kita tidak berbicara kecuali seusuatu yang haq dan benar. Lalu di setiap perkataan kita lebih baik mengatakan sesuatu yang bersumber atau bersanad. Selain itu mengatakan sesuatu yang mana jika di hari akhir kelak kita mendapatkan timbangan amal yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *