PurnaWarta — Baginda Nabi Muhammad saw bersabda, “Ketika engkau beristirahat di tikar untuk sekedar berbakti kepada kedua orangtua yang mana dengannya mereka akan menjadi bahagia dan engkau menghadapi keduanya dengan wajah yang ceria maka itu lebih baik dari pada mengayunkan pedang di medan perang untuk berjihad di jalan Allah”
Dan kebalikannya adalah ketika engkau membuat murka kedua orangtuamu maka shalatmu tidak akan diterima. (Kanzul Umal, jild 16, hal 476)
Imam Shadiq ra pernah berkata, “Jika engkau ingin Allah memberikan umur panjang padamu maka bahagiakanlah kedua orangtuamu!” (Biharul Anwar, jild 71, hal 81)
وَ إِنْ أَحْبَبْتَ أَنْ يَزِيدَ اَللَّهُ فِي عُمُرِكَ فَسُرَّ أَبَوَيْكَ
Dari beberapa hadits di atas, kita akan mengambil poin-poin penting dalam bagaimana seharusnya kita bertindak kepada kedua orangtua. Misalnya dari hadits di atas agama Islam hendak memberikan informasi pada kita bahwa kedudukan amal membahagiakan orangtua itu sama dengan mereka yang berjihad di jalan Allah ke medan perang. Meskipun kita hanya duduk dengan mereka di dalam rumah dan menghadapi mereka dengan wajah yang ceria dan sumringah sehingga hati mereka menjadi bahagia. Hal ini pahalanya di sisi Allah sama dengan pahala mereka yang berjihad.
Selanjutnya dari hadits di atas juga kita memahamai bahwa ketika orangtua murka pada kita maka ibadah shalat kita tidak akan diterima oleh Allah swt. Sungguh hal ini merupakan sesuatu yang tidak baik untuk kita yang mana ibadah shalat adalah ibadah yang sangat penting bagi diri kita. Semoga orangtua kita ridha pada kita ya.
Ada kabar gembira lainnya bagi mereka yang telah membahagiakan kedua orangtua mereka yaitu Allah swt akan memberikan umur panjang pada anak-anak yang berbakti kepada kedua orangtua mereka.
Ringkasnya pada pembahasan kali ini adalah mereka yang membahagiakan orangtua walaupun dengan cara yang sederhana maka Allah swt akan memberikan pahala setara dengan pahala mereka yang berjihad di jalan Allah swt dan selain itu Allah pun akan memberikan umur yang panjang pada mereka yang telah berbakti pada kedua orangtua. Namun kebalikannya jika seorang anak telah menyakiti hati orangtua maka Allah swt tidak akan menerima amal ibadah shalatnya.