Menjalani Hidup dengan Tentram dalam Perspektif Islam

Purna Warta — Dalam Islam, ketentraman hidup adalah salah satu tujuan yang diinginkan oleh setiap Muslim. Ketentraman ini tidak hanya berupa ketenangan fisik, tetapi juga kedamaian hati dan pikiran. Islam memberikan panduan komprehensif untuk mencapai ketentraman hidup melalui ajaran-ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits. Berikut adalah beberapa langkah untuk menjalani hidup dengan tentram menurut perspektif Islam.

1. Menjaga Hubungan dengan Allah (Taqwa)
Kunci utama untuk mencapai ketentraman hidup adalah menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT. Taqwa, atau kesadaran akan kehadiran Allah dan ketaatan kepada-Nya, adalah fondasi dari ketentraman batin. Melalui ibadah seperti shalat, puasa, dan dzikir, seorang Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah dan merasakan ketenangan dalam hati.

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

2. Menerima Takdir dengan Ikhlas
Sikap menerima takdir (qada dan qadar) dengan ikhlas adalah penting untuk hidup tentram. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah, dan setiap ujian yang dihadapi memiliki hikmah tersendiri. Dengan menerima takdir dan bersabar, seorang Muslim dapat menghindari rasa gelisah dan stres.

“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami.'” (QS. At-Taubah: 51)

3. Memperkuat Silaturahmi
Memperkuat hubungan dengan sesama manusia, terutama keluarga dan teman, adalah cara lain untuk mencapai ketentraman hidup. Silaturahmi membawa berkah dan mempererat tali persaudaraan, yang pada gilirannya menimbulkan rasa aman dan nyaman.

“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim.” (QS. An-Nisa’: 1)

4. Menjauhi Perbuatan Dosa dan Maksiat
Perbuatan dosa dan maksiat dapat menghilangkan ketenangan hati. Oleh karena itu, menjauhi segala bentuk dosa adalah langkah penting dalam menjaga ketentraman hidup. Islam menekankan pentingnya menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan dan selalu berusaha untuk berbuat kebaikan.

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut: 69)

5. Berbuat Kebaikan dan Bersedekah
Berbuat kebaikan kepada sesama dan bersedekah dapat mendatangkan ketentraman batin. Islam mengajarkan bahwa membantu orang lain dan berbagi rezeki akan membuat hati menjadi lebih tenang dan bahagia.

“Barang siapa yang meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.” (QS. Al-Baqarah: 245)

6. Mengelola Waktu dengan Baik
Islam sangat menghargai waktu dan mengajarkan umatnya untuk mengelola waktu dengan baik. Menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat dan menjauhi hal-hal yang sia-sia akan membantu seseorang untuk hidup lebih produktif dan tentram.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Asr: 1-3)

7. **Meminta Pertolongan dan Doa
Doa adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mencapai ketentraman hidup. Memohon pertolongan kepada Allah dalam setiap urusan dan berdoa agar diberikan ketenangan hati adalah praktik yang dianjurkan dalam Islam.

“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.'” (QS. Ghafir: 60)

Kesimpulan
Menjalani hidup dengan tentram dalam perspektif Islam melibatkan ketaatan kepada Allah, penerimaan takdir, memperkuat hubungan sosial, menjauhi dosa, berbuat kebaikan, mengelola waktu, dan berdoa. Dengan mengikuti ajaran-ajaran ini, seorang Muslim dapat mencapai ketentraman yang sejati dalam hidupnya. Islam memberikan panduan yang lengkap untuk meraih kebahagiaan dan ketenangan, baik di dunia maupun di akhirat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *