Purna Warta — Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari generasi Z—generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Dengan berkembangnya teknologi, platform seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan lainnya menawarkan akses cepat terhadap informasi dan komunikasi global. Namun, dampak media sosial terhadap akhlak dan perilaku generasi muda menjadi perhatian yang mendalam, terutama dari sudut pandang ajaran Islam.
Baca juga: Makna Simbol Ular dan Gelas pada Apotek: Antara Ilmu Pengobatan dan Mitos Tentang Racun
Dampak Media Sosial Terhadap Akhlak Generasi Z
1. Penurunan Adab dalam Berkomunikasi
Media sosial memungkinkan interaksi instan dengan siapa saja di seluruh dunia. Namun, komunikasi yang sering kali dilakukan tanpa tatap muka ini bisa memudahkan terjadinya kesalahpahaman, bahkan perilaku negatif seperti *cyberbullying*, ejekan, atau penyebaran fitnah. Tidak jarang kita melihat komentar kasar atau penghinaan yang dilontarkan secara bebas di platform sosial. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga adab dalam berkomunikasi, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka…’” (QS. Al-Isra’: 53).
2. Terlalu Banyak Waktu yang Diambil dari Aktivitas Positif
Generasi Z sering kali menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, yang berakibat pada pengabaian aktivitas-aktivitas bermanfaat lainnya seperti belajar, beribadah, atau berinteraksi dengan keluarga. Penggunaan media sosial yang berlebihan bisa menciptakan kecanduan, menjauhkan generasi muda dari hal-hal yang lebih bermakna dan membangun.
3. Perbandingan Diri yang Berlebihan
Media sosial adalah tempat di mana pengguna sering menampilkan sisi terbaik kehidupan mereka. Bagi banyak anggota generasi Z, hal ini menciptakan tekanan untuk mengikuti standar kecantikan, kekayaan, atau gaya hidup tertentu, yang sering kali tidak realistis. Dalam Islam, pentingnya rasa syukur (syukr) dan menerima diri sendiri dengan apa adanya sangat ditekankan, seperti firman Allah, “Dan jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7).
4. Eksposur kepada Konten yang Tidak Islami
Media sosial memberi akses mudah terhadap konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti material yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, atau fitnah. Generasi muda yang terpapar konten semacam ini dalam jangka panjang bisa mengalami perubahan sikap dan perilaku yang menjauhi akhlak Islami.
Panduan Islami dalam Menggunakan Media Sosial dengan Bijak
1. Menjaga Etika dalam Berkomunikasi
Dalam Islam, menjaga lisan adalah salah satu akhlak mulia yang harus dipelihara, termasuk dalam dunia maya. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini berarti bahwa dalam berkomentar atau menyampaikan pendapat di media sosial, kita harus memastikan bahwa kata-kata kita tidak menyakiti atau merendahkan orang lain. Memilih untuk berbicara dengan sopan dan santun adalah bagian dari akhlak Islam yang harus tetap dipegang.
2. Membatasi Penggunaan Media Sosial
Islam mengajarkan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Penggunaan media sosial juga harus dibatasi agar tidak menyita waktu yang lebih penting untuk ibadah, belajar, atau interaksi sosial yang positif. Mengatur waktu penggunaan media sosial dan memanfaatkan waktu lebih banyak untuk hal-hal yang produktif dan mendekatkan diri kepada Allah adalah cara bijak untuk menjaga diri dari kecanduan media sosial.
3. Memfilter Konten yang Dilihat**
Salah satu tantangan terbesar di era media sosial adalah banyaknya konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Generasi Z harus didorong untuk lebih selektif dalam memilih konten yang mereka konsumsi. Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya menjaga mata dari hal-hal yang haram. Dengan menggunakan fitur seperti filter konten dan tidak mengikuti akun-akun yang mempromosikan gaya hidup negatif, kita dapat menjaga kesucian hati dan pikiran dari pengaruh yang merusak.
4. Menggunakan Media Sosial untuk Berdakwah
Media sosial tidak selamanya buruk. Jika digunakan dengan bijak, platform ini bisa menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang positif. Generasi Z bisa memanfaatkan media sosial untuk berbagi pesan dakwah, menyebarkan kebaikan, dan mempromosikan akhlak Islami. Dengan ini, media sosial menjadi alat untuk menyebarkan ilmu dan memotivasi orang lain untuk hidup lebih baik sesuai dengan ajaran Islam.
Anjuran untuk Menjaga Etika Komunikasi Sesuai Ajaran Islam
Islam menekankan pentingnya menjaga etika komunikasi, baik dalam kehidupan nyata maupun virtual. Beberapa poin penting yang bisa diikuti oleh generasi Z dalam berinteraksi di media sosial sesuai ajaran Islam antara lain:
1. Berkomunikasi dengan Penuh Hormat dan Kesopanan
Setiap komentar atau pesan yang ditulis di media sosial harus memperhatikan adab dan etika, termasuk dalam menyampaikan kritik. Menghindari hinaan, ejekan, atau makian adalah bagian dari menjaga akhlak Islam.
2. Tidak Menyebarkan Berita Palsu (Hoax) dan Fitnah
Media sosial kerap menjadi tempat tersebarnya informasi yang belum jelas kebenarannya. Islam sangat menentang penyebaran fitnah dan hoax. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti…” (QS. Al-Hujurat: 6).
3. Saling Mengingatkan dalam Kebaikan
Generasi Z bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan menguatkan iman. Ajakan untuk salat, berbagi ayat Al-Qur’an, atau nasihat-nasihat Islami bisa membantu menjaga akhlak dan iman di tengah godaan media sosial.
Kesimpulan
Media sosial memiliki pengaruh besar terhadap akhlak dan perilaku generasi Z. Meskipun ada sisi positif, namun bahaya berupa penurunan etika komunikasi, kecanduan, dan eksposur pada konten negatif perlu diwaspadai. Dalam ajaran Islam, penting bagi generasi muda untuk menjaga etika komunikasi, membatasi penggunaan media sosial, dan memfilter konten yang dilihat. Dengan pendekatan yang bijak, media sosial bisa menjadi alat yang positif untuk berdakwah dan menyebarkan kebaikan, sesuai dengan nilai-nilai akhlak Islami.