Purnawarta — Pengertian mengenai kehidupan mempunyai kisah yang panjang dalam Ilmu Filsafat. Kira dimulai dari abad ke dua yang mana hal ini dihasilkan dari perkembangan pemikirian mengenai alam semesta sehingga ia masuk dalam ranah ilmu psikologi.
Dalam Nahjul Balaghah diisyaratkan bahwa dunia dan akhirat menunjukan dua tahapan dalam kehidupan. Kadang makna dari dunia dan akhirat adalah sebuah tempat dimana kita hidup di sana.
Kenyataannya dunia bersyarat pada sesuatu yang materi yang mana ia memberikan kepada kita kemungkinan untuk hidup. Misalnya langit, bumi, gunung, gurun dan lainnya merupakan hal-hal yang berhubungan dengan dunia. (Subhi Soleh, hal 159)
Kebalikan dari dunia terdapat surga dan neraka yang mana terdapat bermacam-macam pintu yang setiap orang masuk ke dalam melaluinya dan menikmati kenikmatan-kenikmatan surga atau mendapatkan siksa Ilahi di neraka. (Subhi Soleh, hal 57)
Pemahaman-pemahaman kita terhadap akhirat yang ada dalam alam dzhin kita menyatakan bahwa akhirat juga seperti halnya kehidupan dunia.
Kadang akhirat dan dunia diibaratkan dengan dua rumah untuk hidup dan diibaratkan dengan rumah dunia juga rumah akhirat. Perbedaan yang paling mencolok antara rumah dunia dan rumah akhirat adalah rumah dunia merupakan rumah yang tidak ada keamanan, tidak kuat, dan tidak abadi. Itu semua karena dunia dibangun dengan tujuan untuk tempat sementara dan sebentar. Kebaikan dan kejahatan, halal dan haram, kelembutan dan kekerasan, merupakan unsur dari dunia dan juga bagian dari kehidupan.
Sebaliknya, rumah akhirat diibaratkan dengan rumah abadi, terpercaya, aman, dan sebuah tempat yang mana hal-hal yang diperlukan akan tersedia di sana. (Desyti, hal 150)