Makna Kehidupan Menurut Nahjul Balaghah (Part 2)

hikmah Yusuf

PurnaWarta — Kemarin kita telah membahas mengenai makna hidup dari ilmu psikologi. Sekarang, sebelum kita mendapatkan penjelasan apa makna hidup dalam Nahjul Balaghah, kita akan membahas makna hidup menurut para pakar psikologi barat terlebih dahulu.

Pendapat yang lain mengenai makna dari kehidupan datang dari Maslow. Ia mengatakan bahwa makna kehidupan bukan dari eksternal melainkan dari dalam diri. Dengan melihat kebutuhan yakni makna kehidupan akan muncul ketika kebutuhan biologi, kebutuhan cinta dan kasih sayang, kebutuhan rasa aman telah tersalurkan. Meta kebutuhan ini melingkupi objek-objek yang mempunyai sistem nilai, filsafat, makna kehidupan, dan pandangan kelompok. Jika seseorang tidak mampu menyalurkan ini semua maka ia akan sakit.

Kemudian makna hidup menurut agama merupakan sesuatu yang bernilai. Seperti halnya Imam Ali bin Abi Thalib as dalam Nahjul Balaghah ketika berbicara tentang Tuhan, insan, dunia dan akhirat untuk apa mereka diciptakan dan akan kemana mereka pergi, beliau pun membahas tentang makna kehidupan.

Menurut Imam Ali, alam semesta dan segala isinya merupakan sesuatu yang bermakna. Beliau mengenalkan pada kita makna hidup dengan neraca moral dan maknawi.

Menurut penelitian bahwa jika seseorang tidak mengetahui makna hidup maka ia akan terjangkit rasa khawatir dan stres, kecanduan obat terlarang, merasa hina, dan bahkan ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Menurut penelitian juga, mereka yang belum mengetahui untuk apa ia hidup, mereka tidak bahagia akan kehidupannya. Selain itu juga ia tidak akan menikmati pekerjaan, merasa sedih, tidak percaya diri, hal ini semua berhubungan dengan ketidak tahuan akan makna dari hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *