Kegiatan Harian Seorang Muslim (Part 4)

Purnawarta — Kita sudah membahsa 2 kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh seorang muslim yang pertama adalah beribadah dan berdoa dan yang kedua adalah muhasabah. Kali ini kita akan melanjutkan permbahasan muhasabah.

Baginda Nabi Muhammad saw dalam salah satu nasihat beliau pada sahabat setianya Abu Dzar al-Ghifari bersabda,

“Wahai Abu Dzar! Sebelum (Allah) menghitung dirimu (amal-amalmu) maka muhasabahlah dirimu sendiri. Karena hal ini dapat meringankanmu kelak di hari kiamat. Dan sebelum engkau diperiksa maka periksalah dirimu sendiri… Wahai Abu Dzar! Tidak ada yang menjadi orang bertakwa kecuali dia yang sering muhasabah dirinya sendiri…”

Ada seseorang yang bertanya pada Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib ra, “Bagaimana caranya seorang insan melakukan muhasabah terhadap dirinya?”

Beliau berkata: “Ketika malam berganti siang dan siang menjadi malam, ia harus merenungkan apa yang telah ia lakukan dan ia berkata pada dirinya: harimu telah berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi dan Allah swt pasti akan mempertanyakannya nanti bagaimana kamu mengisi hari itu dan apa saja yang telah engkau lakukan? Apakah engkau mengingat Allah swt? Apakah engkau telah memuji dan mengagungkan Allah? Apakah engkau telah menjalankan  hak-hak saudara mukminmu? Apakah engkau telah membantu kesengsaraan saudara mukminmu itu?…”

Dari dua hadits di atas kita mengetahui bahwa begitu sangat pentingnya kita melakukan muhasabah terhadap diri kita sendiri. Muhasabah di dunia itu lebih mudah dari pada ketika nanti di akhirat di hari keadalian dan hari hisab.

Salah satu menfaat dari muhasabah adalah menjadikan hisab dan perhitungan kita menjadi lebih mudah di akhirat dan kiamat kelak. Selain itu juga muhasabah bisa membawa kita menjadi orang bertakwa.

Cara muhasabah yang diajarkan oleh Imam Ali adalah mempertanyakan segala hal yang telah kita lakukan sepanjang hari dan malam. Apakah hal-hal yang telah kita lakukan sudah membuat Allah ridha terhadap kita ataukah malah sebaliknya yakni membuat Allah murka. Jika demikian maka kita harus bertobat dan ucapkan astagfirullah dan jika hal-hal baik yang telah kita lakukan maka ucapkanlah alhamdulillah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *