Kedermawanan Orang Irak bagi Para Penziarah Arbain Sayidina Husain ra

Purna Warta — Di tengah gejolak politik dan berbagai tantangan yang dihadapi oleh Irak, ada satu tradisi yang tetap menggema dengan lantang: tradisi kedermawanan dan keramahan rakyat Irak terhadap para penziarah Arbain Imam Husain ra..

Setiap tahun, jutaan orang dari berbagai penjuru dunia datang ke Irak untuk mengikuti perjalanan kaki dari Najaf ke Karbala, dalam peringatan kepada Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, yang gugur dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680 Masehi. Selama perjalanan panjang ini, para penziarah tidak hanya menemukan tempat suci bagi keyakinan mereka, tetapi juga menemukan kedermawanan tanpa batas dari orang-orang Irak.

Sebagai tuan rumah, masyarakat Irak dengan tulus menyambut para penziarah dengan tangan terbuka. Mereka menyediakan makanan, minuman, penginapan, dan perawatan medis secara gratis, tanpa memandang asal, etnis, atau bahkan agama para penziarah. Tradisi ini memiliki akar yang dalam dalam budaya Irak, yang menghargai nilai-nilai seperti kedermawanan, persaudaraan, dan saling peduli.

Salah satu contoh nyata dari kedermawanan ini adalah “Mawakib,” yaitu pos pelayanan yang didirikan oleh warga Irak sepanjang jalan dari Najaf ke Karbala. Mawakib ini menyediakan tempat beristirahat, makanan, minuman, dan fasilitas lainnya bagi para penziarah yang melewati perjalanan yang melelahkan. Setiap tahun, ribuan sukarelawan bekerja dengan penuh semangat untuk mengelola Mawakib dan memastikan bahwa para penziarah merasa diterima dan dihargai.

Kedermawanan ini juga tercermin dalam tradisi “Tabarruk,” di mana orang-orang Irak secara sukarela menyumbangkan barang-barang mereka untuk kepentingan para penziarah. Mulai dari makanan hingga perlengkapan tidur, semua diberikan dengan tulus dan ikhlas. Tidak jarang para penziarah yang datang dari negara-negara jauh dan berbeda disambut seperti saudara oleh masyarakat Irak, menciptakan ikatan yang kuat di antara berbagai komunitas.

Selain itu, pemerintah Irak juga berperan aktif dalam memfasilitasi perjalanan penziarah. Mereka memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan, serta menyediakan fasilitas umum untuk kenyamanan para penziarah. Langkah ini menunjukkan komitmen Irak dalam menjaga tradisi dan menghormati spiritualitas orang-orang yang datang untuk berziarah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *