PurnaWarta — Salah satu amal yang paling dicintai Allah swt adalah memberikan kebahagiaan pada saudara mukmin.
مِنْ أَحَبِّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ إِدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى أَخِيهِ الْمُؤْمِن
Sudah berulang kali penulis tuliskan dalam artikel-artikel sebelumnya bahwa agama Islam adalah agama yang menasihati pemeluknya untuk memperhatikan kehidupan sekitarnya. Dalam kata lain agama Islam bukan agama yang menghendaki pemeluknya untuk hidup di goa dan menyendiri tanpa memperhatikan lingkungan sosial.
Misalnya hadits di atas yang menyatakan bahwa Allah swt menyukai hamba-Nya yang memberikan kebahagiaan bagi hamba-hamba lainnya.
مِنْ أَحَبِّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ إِدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى أَخِيهِ الْمُؤْمِنِ مِنْ إِشْبَاعِ جَوْعَتِهِ أَوْ تَنْفِيسِ كُرْبَتِهِ أَوْ قَضَاءِ دَيْنِهِ.
Hadits yang diriwayatkan dari cucunda Baginda Nabi Muhammad saw, Imam Jafar ra mengatakan bahwa dari amal yang paling dicintai Allah swt adalah memberikan kebahagiaan pada saudara mukminnya. Yang mana berupa mengenyangkannya tatkala ia lapar, menyelesaikan kesulitannya, atau membayarkan hutangnya.
Hadits di atas menjelaskan pada kita bahwa memberikan kebahagiaan pada seorang mukmin adalah satu amal yang dicintai Allah swt. Dalam kata lain amal ini mempunyai kedudukan khusus di sisi-Nya. Yang mana jika dilakukan maka Allah swt akan senang terhadap kita. Jika Allah swt telah merasa senang dan ridha pada kita maka keberkahan akan datang dalam kehidupan kita.
Selanjutnya adalah apa saja yang bisa membahagiakan saudara seiman. Dalam hadits di atas disebutkan 3 pekerjaan yang mampu membahagiakan saudara seiman kita. Yang pertama adalah ketika saudara kita sedang kekurangan makanan sehingga ia merasa kelaparan maka bantulah dengan memberikannya makanan sehingga ia tidak merasa kelaparan lagi.
Yang kedua adalah ketika saudara seiman kita mempunyai banyak kesulitan yang mana kesulitan ini membuatnya merasa tersiksa maka bantulah supaya mereka keluar dari kesulitan mereka dan mampu mebereskannya.
Yang ketiga adalah membantu mereka membayar utang-utang. Misalnya ketika adalah salah satu sahabat kita yang mempunyai hutang kemudian kita berkumpul dengan yang lainnya untuk mengumpulkan dana misalnya masing-masing 100 ribu rupiah dari sepuluh orang maka akan terkumpul 1 juta rupiah. Hal ini tentunya akan memberikan kemudahan bagi sahabat kita yang mempunyai hutang.
Semoga Allah swt membimbing kita sehingga kita bisa mengamalkan hadits di atas.