Gaya Hidup Islami; Jangan Membuang Makanan

PurnaWarta — Israf merupakan salah satu contoh pekerjaan yang tak masuk akal. Akal dan wahyu menekankan bahwa untuk menggunakan fasilitas dan bahan-bahan yang tersedia dengan semaksimal mungkin dan jika membuang-buang dan merusak fasilitas dan bahan-bahan yang diperlukan merupakan sesuatu yang tidak baik.

Jika kita bertanya pada hati nurani, apakah ia menyukai perbuatan israf maka jawabannya pasti ia tidak menyukainya. Rasa malas, jahil, lalai, ini semua merupakan sifat yang selalu bersama israf.

Dalam ayat al-Quran disebutkan bahwa Allah swt tidak suka dengan orang-orang yang berlebih-lebihan atau israf.

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” [Al-A’raf : 31]

Perbuatan israf merupakan sebuah perbuatan yang dilarang dalam agama Islam. Selain ayat al-Quran di atas, hadits juga menekankan kita untuk tidak berbuat israf misalnya memakan apel setengahnya dan membuang setengahnya lagi.

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa suatu hari Imam Shadiq ra melihat setengah apel dibuang dari rumah, kemudian imam merasa sedih dan beliau berkata, “Jika kalian telah merasa kenyang maka masih banyak orang di luar sana yang sedang kelaparan, berikanlah pada mereka!”

Hadits ini menjelaskan pada kita bagaimana cara Islam menasihati kita untuk tidak israf. Jika kita merasa bahwa makanan kita berlebih maka sisihkanlah sebagian dan makanlah secara cukup. Jangan dimakan sebagian lalu kalian buang. Sesungguhnya masih banyak orang di luar sana yang masih kelaparan dan makanan yang kalian buang merupakan sesuatu yang berharga bagi mereka.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *