Purna Warta — Berbohong merupakan sebuah sifat tercela yang begitu dilarang oleh agama Islam. Maka dari itu kita akan mendapatkan terdapat larangan untuk berbohong dalam al-Quran dan sunnah.
Surah An-Nahl, ayat 116;
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.”
Surah Az-Zumar, ayat 3;
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.”
Surah An-Nuur, ayat 7;
“Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta.”
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa berbohong adalah salah satu tanda orang munafik.
“Tanda orang munafik itu ada tiga; jika berbicara, ia berbohong. Jika berjanji, ia ingkar. Jika diberi amanat, ia berkhianat.”
Suatu hari ada seseorang yang datang menghampiri Rasulullah saw lalu ia berkata; “Ajarilah aku akhlaq yang dengannya aku bisa mendapatkan dunia dan akhirat. Rasulullah menjawab, “Janganlah berbohong!”
Kesimpulannya adalah bahwa agama Islam dengan jelas melarang umatnya untuk berbohong. Itu semua bisa dilihat dari tiga contoh ayat dan dua hadits di atas. Pastinya akan masih banyak lagi ayat-ayat dan riwayat yang membahas tentang bahaya berbohong.