ما كانَ مُحَمَّدٌ أَبا أَحَدٍ مِنْ رِجالِكُمْ وَ لكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَ خاتَمَ النَّبِيِّينَ وَ كانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَليماً
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”[1]
Purna Warta – Para Orientalis untuk menciptakan keraguan pada keyakinan umat islam mengatakan bahwa ayat di atas menunjukan bahwasanya Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir, bukan rasul terakhir. Jadi dari dzhahir ayat bisa dipahami bahwa masih ada kemungkinan untuk Allah mengirim seorang Rasul. Apakah hal ini benar adanya?
Dalam menjawab keraguan ini, salah satu mufasir menulis bahwsanya dalam ilmu logika hubungan antara Nabi dan Rasul itu adalah umum khusus mutlak. Yakni setiap nabi adalah rasul namun tidak setiap rasul itu nabi. Jadi ketika Al-Quran mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir dan menutup pintu kenabian maka beliau juga adalah penutup kerasulan dan tidak ada lagi rasul setelah beliau.
Selain itu jika kita meneliti apa itu definisi dari nabi dan rasul maka kita akan menemukan jawaban lainnya. Rasul adalah seseorang laki-laki yang mendapatkan perintah yang harus disampaikan pada umat. Sedangkan pengertian Nabi adalah seorang laki-laki yang mendapatkan wahyu dan berita ghaib tentang agama dan hakikatnya. Kelazimannya adalah bahwa jika pintu wahyu dan berita ghaib sudah tertutup dengan kenabian beliau maka kerasulan pun akan ditutup. Itu semua karena kerasulan merupakan salah satu isi kabar dari wahyu dan berita ghaib. Ketika kabar tentang kenabian tertutup maka secara tidak langsung kabar kerasulan pun akan tertutup pula.[2]
Salah satu kitab tafsir mengatakan bahwa khataman Nabiyyin bermakna Nabi Muhammad saw adalah penutup pintu kenabian. Maka dari itu agama dan syariat Islam akan hidup sampai hari Kiamat. Hal ini juga merupakan sebuah keutamaan yang Allah swt berikan kepada Nabi Besar kita, Muhammad saw dan tidak diberikan kepada para nabi-Nya.[3]
Maka dari itu sudah sangat jelas bagi keyakinan kita bahwa Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir dan tidak ada nabi dan rasul setelah beliau. Kedudukan sebagai penutup kenabian juga merupakan sebuah keutamaan khusus yang Allah swt berikan pada beliau.
[1] Surah Al-Ahzab, ayat 40.
[2] Al-Mizan, jild 16, hal 448.
[3] Majmul Bayan, jild 20, hal 133.