PurnaWarta — Banyak yang menyatakan bahwa kunci dari ilmu adalah bertanya. Atau ada pepatah yang menyatakan bahwa “Malu bertanya sesat di jalan”. Namun apakah ada adab-adaban bertanya dalam agama Islam?
Bertanya merupakan sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia pada umumnya. Bertanya merupakan sebuah pekerjaan yang penting bagi mereka yang tidak tahu. Terlebih lagi bagi urusan agama. Hanya saja harus diperhatikan juga pada siapa kita bertanya. Jangan sampai kita bertanya pada salah sumber.
Baginda Nabi Muhammad saw pernah bersabda bahwa bertanya itu sebagian dari ilmu.
“Pertanyaan yang baik merupakan sebagian dari ilmu.” (Biharul Anwar, jild 1, hal 224)
Dari hadits di atas kita mengetahui bahwa ketika pertanyaan kita adalah tentang hal yang baik maka pertanyaan kita merupakan sebagian dari ilmu. Juga berarti ada kemungkinan bahwa pertanyaan itu tidak baik. Misalnya pertanyaan yang mampu menggangu orang sehingga orang tak nyaman atau pertanyaan yang tidak penting.
Sayidina Ali bin Abi Thalib kwj pernah berkata, “Bertanyalah sesuatu yang penting bagi kamu dan jauhilah bertanya dengan pertanyaan yang tidak penting untuk kamu!” (Ilalul Syara’i, jild 1, hal 64)
Selain itu juga ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa bertanyalah untuk memahami pertanyaan dan bukan untuk mengganggu.
Dari hadits-hadits di atas kita memahami bahwa adab bertanya adalah bertanya dengan hal-hal yang baik maka itu merupakan sebagian dari ilmu. Selain itu ketika kita mau bertanya maka bertanya lah hal yang penting bagi kita. Selajutnya adalah bertanya untuk memahami bukan untuk mengganggu orang lain.