Sana’a, Purna Warta – Surat kabar berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth menyatakan bahwa tidak ada ancaman Israel terhadap Yaman yang dapat memaksa Ansarullah mundur dari posisi mereka. Surat kabar tersebut menegaskan bahwa rudal-rudal Yaman telah merampas ketenangan dari mata warga Israel dan mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
Dalam analisis dan laporan terkait serangan rudal terbaru Yaman terhadap berbagai wilayah di Palestina yang diduduki, termasuk Tel Aviv, media-media Zionis Israel mengumumkan bahwa warga Israel tidak bisa tidur karena takut terhadap rudal-rudal Yaman.
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa rudal-rudal Yaman telah mengganggu kehidupan sehari-hari warga Israel, menyebabkan kerugian besar pada harta benda mereka, dan membuat mereka tidak dapat tidur di malam hari karena ancaman dari Yaman.
Media Zionis ini menegaskan bahwa dalam waktu kurang dari satu minggu, separuh warga Israel terbangun empat kali akibat suara sirene peringatan menyusul peluncuran rudal Ansarullah Yaman ke arah Israel. Tampaknya, situasi yang melelahkan ini akan terus berlanjut.
Artikel ini juga menyebutkan bahwa militer Israel telah menyelesaikan penyelidikannya terkait serangan rudal Yaman terhadap Tel Aviv pekan lalu. Namun, tidak jelas mengapa mereka tidak mampu menghentikan serangan-serangan lanjutan dari pihak Yaman.
Menurut laporan Yedioth Ahronoth, militer Israel menyatakan bahwa mereka siap menghadapi peningkatan ketegangan.
Media berbahasa Ibrani tersebut menekankan bahwa Ansarullah tetap menjadi ancaman yang semakin meningkat, tidak hanya bagi Israel, tetapi juga bagi Amerika Serikat. Pemerintahan Amerika Serikat saat ini di bawah kepemimpinan Joe Biden menghadapi dilema dan tidak dapat melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman.
Ron Ben-Yishai, seorang analis militer Zionis Israel di situs web berbahasa Ibrani Ynet, juga menyatakan bahwa merusak ekonomi dan infrastruktur Yaman oleh Israel tidak akan pernah membuat gerakan Ansarullah mundur dari posisinya. Perang panjang yang telah dilalui oleh rakyat Yaman dengan Arab Saudi sejak tahun 2015 membuktikan hal tersebut.
Di sisi lain, di tengah meningkatnya kritik dari kalangan berbahasa Ibrani terhadap kabinet dan militer Zionis karena ketidakmampuan mereka menghadapi rudal-rudal Yaman, Avi Ashkenazi, seorang jurnalis urusan militer dari surat kabar Maariv, menyatakan bahwa selama lebih dari satu tahun, Yaman telah sangat memengaruhi ekonomi Israel. Ia juga menambahkan bahwa Israel tidak mampu menghadapi tantangan dari Yaman dan telah gagal dalam menghadapi ancaman tersebut.
Ashkenazi mengkritik militer Zionis Israel karena mengabaikan bahaya dari front Yaman. Ia menegaskan bahwa pasukan dan layanan intelijen Israel bertindak sangat lamban dan lemah dalam menanggapi ancaman dari Yaman. Saat ini, setelah situasinya semakin rumit, mereka baru mulai mengumpulkan informasi tentang Ansarullah.
Sementara itu, saluran 13 televisi rezim Zionis Israel melaporkan bahwa menurut penilaian militer Israel, Sana’a akan meningkatkan serangan mereka terhadap Israel.
Serangan rudal Yaman ke wilayah terdalam Palestina yang diduduki, khususnya Tel Aviv, dalam satu minggu terakhir telah mencapai enam serangan. Bahkan, kalangan berbahasa Ibrani menyebut bahwa serangan Yaman ke Tel Aviv dan pelarian jutaan warga Israel ke tempat perlindungan kini telah menjadi peristiwa yang biasa dan berulang.
Sejalan dengan hal ini, Angkatan Bersenjata Yaman juga mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah menyerang sebuah target penting di Yafa dan target lain di kawasan industri Ashkelon, di wilayah selatan Palestina yang diduduki, menggunakan drone. Kedua operasi tersebut dinyatakan berhasil sepenuhnya.
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa operasi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan para pejuangnya, serta sebagai tanggapan atas kejahatan rezim Zionis Israel terhadap penduduk Gaza.
Yaman menegaskan bahwa operasi mereka dalam mendukung Gaza dan rakyat Palestina yang tertindas akan terus berlanjut hingga perang di Gaza berakhir dan blokade terhadap wilayah tersebut dicabut.