Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota senior gerakan Ansarullah Yaman mengatakan bahwa Amerika Serikat baru-baru ini memberikan tawaran kepada masyarakat Yaman melalui mediator Oman bahwa jika mereka menghentikan serangan mereka di Laut Merah, Amerika Serikat akan mengakui Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman.
Baca Juga : Pengadilan Eropa Tolak Larangan Demonstrasi Pro-Palestina
Muhammad Al-Bukhaiti, anggota senior kantor politik Gerakan Ansarullah Yaman, mengungkapkan bahwa pihak berwenang negara tersebut telah menolak usulan Amerika untuk menghentikan serangan di Laut Merah dengan imbalan mengakui Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman.
Al-Bukhaiti, yang diwawancarai oleh saluran Al-Araby pada Senin malam, mengatakan hal itu setelah pidato Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, di mana ia telah menetapkan garis merah Yaman untuk rezim Zionis Israel.
Amerika Serikat mengirimkan pesan tersebut kepada pimpinan Yaman melalui mediator Oman.
Lebih lanjut anggota senior Ansarullah ini mengatakan: “Isi pesan ini adalah bahwa Amerika telah memperingatkan semua negara Arab dan Islam agar tidak ikut serta dalam aksi militer apa pun melawan rezim Zionis Israel untuk membantu Gaza. Mereka mengatakan kepada kami bahwa semua negara telah mengikuti perintah Amerika Serikat.”
Al-Bukhaiti melanjutkan, jawaban Sayyid Abdul Malik adalah: “Katakan pada Amerika untuk mencoret Yaman dari daftar negara-negara yang keputusannya mereka tentukan. Kami tidak akan meninggalkan saudara-saudara kami di Palestina sendirian dan kami akan segera bertindak.”
Baca Juga : Perekonomian Jerman Dilaporkan Menyusut pada 2023 karena Kekurangan Energi dan Ekspor
Anggota Ansarullah ini menambahkan bahwa setelah pesan tersebut, Washington mengirimkan pesan menggiurkan lainnya dan memberikan penawaran kepada Sana’a melalui mediator Oman, bahwa sebagai imbalan atas penghentian operasi terhadap Israel di Laut Merah, mereka akan mengakui pemerintah Yaman secara resmi dan menyerahkan semua senjata regional atau internal (di negara Yaman), yang hal itu juga ditolak oleh Yaman.
Laut Merah telah menjadi medan pertempuran antara Amerika Serikat dan angkatan bersenjata Yaman setelah Yaman mengumumkan dukungan penuh mereka terhadap rakyat Palestina.
Untuk mendukung rakyat Palestina, tentara Yaman tidak mengizinkan kapal-kapal Israel melintasi Laut Merah dan selat Bab Al-Mandeb begitu pula kapal-kapal lain yang menuju ke wilayah pendudukan.
Untuk mendukung Israel, Amerika Serikat baru-baru ini menyerang wilayah di Yaman dan tentara Yaman menargetkan kapal Amerika sebagai tanggapan atas serangan tersebut.
Baca Juga : Eksklusif: Pangkalan Kelompok Teroris Jaysh al-Dhulm di Pakistan Dihantam Rudal dan Drone
Sebelumnya, jaringan Al-Qahera Al-Ikhbariya (alqaheranews) telah mengumumkan melalui penerbitan gambar satelit pelabuhan Eilat di selatan Palestina yang diduduki bahwa setelah operasi tentara Yaman, pelabuhan ini telah dikosongkan dari kapal untuk pertama kalinya dan tidak ada muatan yang diturunkan di sana.