Sana’a, Purna Warta – Duta Besar Yaman untuk Republik Islam Iran telah meragukan penarikan militer UEA, mengatakan operasi militer terhadap agresor akan berlanjut kecuali UEA meninggalkan Yaman selamanya dan meninggalkan koalisi Saudi.
Ibrahim al-Dailami, duta besar Yaman untuk Iran, dalam menanggapi laporan bahwa milisi yang berafiliasi dengan UEA menarik diri dari front di provinsi Shabwa dan Ma’rib mengatakan bahwa dia tidak melihat masalah seperti itu di lapangan.
Baca Juga : Tel Aviv Menentang Rencana Penjualan Iron Dome ke UEA
Dia mengatakan: Kami tidak melihat mundurnya tentara bayaran UEA di lapangan dan pertama, kasus tawanan, pembayaran ganti rugi dan pencabutan pengepungan Yaman harus diselesaikan dan direalisasikan. Kemudian, negara-negara agresor harus tahu bahwa jika mereka melanjutkan serangan mereka, mereka akan terkena serangan yang bahkan tidak mereka pikirkan.
Dailami, tentang spekulasi dan rumor tentang mediasi Qatar antara Yaman dan UEA, mengatakan: Sejauh ini, belum ada mediasi nyata dan solusi yang adil, dan respon Yamanlah yang telah menciptakan dan akan menciptakan perubahan nyata.
Duta Besar Yaman tersebut melanjutkan: Emirat menemukan diri mereka dalam posisi yang memalukan setelah serangan baru-baru ini, dan sebagai hasilnya perhitungan akan berubah.
Baca Juga : Hamas Puji Petenis Remaja Kuwait Yang Tolak Bertanding dengan Perwakilan Israel
Dia melanjutkan: Mediasi dan komite sebelumnya (dalam mediasi) juga hanya untuk mengulur waktu, dan hari ini Yaman menghadapi kesempatan bersejarah untuk memaksakan kemerdekaan dan kedaulatannya.
Ibrahim al-Dailami juga berbicara tentang alasan pemindahan tentara bayaran UEA dari pantai barat Yaman ke provinsi Shabwa, dengan mengatakan bahwa negara-negara yang menginvasi Yaman mencari keuntungan militer di lapangan; Untuk alasan ini, mereka memindahkan tentara bayaran mereka ke Al-Hudaidah dan Shabwa.
Dia melanjutkan: Eskalasi ketegangan oleh UEA disambut dengan keputusan yang berani untuk menargetkan negara itu dan ternyata negara ini adalah titik kelemahan yang mudah dan dapat dicapai dari negara-negara agresor.
Baca Juga : Tehran dan Seoul Sudah Berbicara Soal Pengembalian Uang Iran yang Besarnya Rp 100 Triliun
Dailami melanjutkan: UEA tidak dapat menolak setiap konflik yang ada. Dan begitu juga hari ini telah menggunakan penipuan, dan pengumuman mundur dan pengumuman reorganisasi pasukan di Shabwa berada di arah yang sama.
Duta Besar Yaman menekankan: Dampak pukulan dan serangan terhadap UEA jelas, tetapi negara ini dan pendukungnya yakni Amerika Serikat, terus melakukan penipuan dengan mengusulkan pemukiman kembali.