Yaman Siap Perang Jangka Panjang Demi Bela Palestina

Sana’a, Purna Warta – Menteri Pertahanan Yaman menegaskan kesiapan penuh angkatan bersenjata negara itu untuk terus mendukung Palestina (Jalur Gaza). Ia menyatakan bahwa agresi Amerika Serikat terhadap Yaman telah membuktikan kepada dunia sejauh mana dukungan Washington terhadap kejahatan Zionis. “Kami akan membalas blokade dengan blokade dan serangan dengan serangan,” tegasnya.

Baca juga: Serangan Tahap Ke 4 terhadap Kapal Induk Amerika

Dalam kelanjutan reaksi pejabat Yaman terhadap agresi brutal Amerika, Menteri Pertahanan Yaman, Muhammad Nasser Al-Atefi, menyatakan bahwa angkatan bersenjata negara itu siap untuk memperluas konfrontasi dengan musuh secara proporsional dengan besarnya tantangan dan dalam situasi darurat apa pun.

Dalam pidatonya Senin malam, Muhammad Al-Atefi menegaskan bahwa angkatan bersenjata Yaman sepenuhnya siap untuk mendukung saudara-saudara mereka di Gaza dan memberlakukan blokade maritim terhadap kapal-kapal milik rezim sementara Zionis Israel.

Ia menambahkan bahwa angkatan bersenjata Yaman di semua tingkatan telah mengambil semua tindakan dan prosedur militer yang diperlukan untuk menjalankan misi mereka setelah berakhirnya batas waktu yang diberikan oleh Sayyid Abdul Malik Al-Houthi, pemimpin Gerakan Ansharullah, kepada rezim Zionis Israel untuk mengakhiri blokade Gaza. Selain itu, badan intelijen Yaman juga terus memantau pergerakan navigasi kapal-kapal Zionis Israel dan telah memperoleh informasi akurat tentang posisi mereka.

Pejabat militer Yaman ini menegaskan bahwa dalam operasi mendatang, kapal-kapal milik rezim Zionis Israel akan ditangani sesuai dengan tuntutan perang maritim total. Pasukan Yaman akan memaksa rezim Zionis Israel dan semua pendukungnya untuk tunduk pada hukum serta perjanjian internasional, termasuk kesepakatan gencatan senjata.

Menteri Pertahanan Sana’a menegaskan bahwa Yaman akan membalas blokade dengan blokade dan serangan dengan serangan. “Pihak yang zalim adalah mereka yang memulai blokade dan agresi. Jika mereka menghentikan tindakan ini, maka kami juga akan menghentikan operasi kami,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa Yaman tidak akan pernah diam terhadap agresi brutal rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, termasuk blokade dan kelaparan yang mereka derita.

Muhammad Al-Atefi menambahkan bahwa kemampuan tinggi pasukan Yaman dalam mengelola pertempuran maritim dalam jangka panjang dengan metode canggih akan mengejutkan musuh. Ia kembali menegaskan bahwa keputusan Yaman hanya terbatas pada pencegahan pergerakan kapal-kapal Zionis Israel dan tidak mengancam navigasi maritim internasional di wilayah operasi yang telah ditentukan.

Baca juga: Demonstrasi Besar-besaran Tolak Agresi Amerika

Di akhir pernyataannya, ia menekankan bahwa agresi Amerika terhadap Yaman telah membuktikan kepada dunia sejauh mana dukungan dan keberpihakan Washington terhadap kejahatan rezim Zionis Israel.

Menyusul berlanjutnya agresi brutal Amerika Serikat dan Inggris terhadap fasilitas sipil di Yaman, yang dalam tiga hari terakhir telah menyebabkan lebih dari seratus warga Yaman gugur dan terluka, pada malam tadi Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, mengumumkan bahwa pasukan Yaman telah menargetkan kapal induk USS Harry S. Truman milik Amerika Serikat di bagian utara Laut Merah dengan dua rudal jelajah dan dua drone. Selain itu, sebuah kapal perusak Amerika juga diserang dengan rudal jelajah dan empat drone.

Juru bicara angkatan bersenjata Yaman menegaskan bahwa serangan terhadap kapal induk Harry S. Truman merupakan yang ketiga kalinya dalam 48 jam terakhir. “Kami telah menggagalkan serangan udara yang sedang dipersiapkan musuh terhadap negara kami, dan kapal-kapal perang Amerika kini telah mundur ke arah utara Laut Merah. Kami menegaskan bahwa selama agresi terhadap negara kami terus berlanjut, kami akan menargetkan semua aset musuh di Laut Merah dan Laut Arab,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *