Sana’a, Purna Warta – Mehdi Al-Mashat, pada Senin malam (15/8) mengatakan bahwa senjata yang dijual Amerika Serikat ke Arab Saudi dan UEA untuk melawan serangan-serangan tentara Yaman dan komite rakyat tidak akan menyembuhkan rasa sakit mereka.
Berkenaan dengan negara-negara koalisi agresor, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman mengatakan bahwa jika mereka terus menerus melakukan agresi dan pengepungan terhadap negara Yaman, mama rudal dan drone Yaman akan mendarat di kepala mereka.
Baca Juga : Pimpinan Pfizer Terinfeksi Covid – 19 Meski Disuntik 4 Dosis Vaksin
Dia menekankan: Latihan dan keributan armada kalian di Laut Merah dan Teluk Aden tidak akan berpengaruh pada kami.
Al-Mashat menyatakan: Kami menganggap semua tindakan para penjajah di daerah-daerah di bawah kendali mereka di Yaman tidak sah dan tidak berdasar.
Di bagian lain pernyataannya tentang penjarahan sumber daya Yaman oleh Amerika Serikat, dia mengatakan: Kehadiran Amerika di Hadhramaut yang diumumkan kemarin (Minggu, 14 Agustus) adalah contoh dari keserakahan Amerika terhadap rakyat Yaman.
Al-Mashat menegaskan: Kami tidak akan segan-segan untuk melakukan pukulan yang paling berat dan mengambil segala tindakan untuk mendapatkan hak-hak bangsa kami dalam kehidupan yang terhormat, bebas dan mandiri.
Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman berkata kepada Arab Saudi dan UEA: Senjata yang Amerika berikan kepada kalian untuk melawan serangan-serangan (balasan) kami tidak akan menyembuhkan rasa sakit kalian.
Di bagian lain pidatonya, dia berbicara tentang Palestina dan mengatakan bahwa pemerintah Sana’a mendukung rakyat Palestina dan posisi prinsipnya dalam hal ini jelas dan tidak berubah.
Baca Juga : Rusia: Suriah Hancurkan 2 Roket yang Ditembakkan oleh Israel
Di akhir Al-Mashat menyatakan sekali lagi: Kami bersama Palestina dan kami mendukungnya. Kami telah diserang dan dikepung karena sikap kami yang jelas terhadap rezim penjajah Israel.
Perlu dicatat bahwa sejak tanggal 26 Maret 2015, Arab Saudi, dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab, termasuk UEA, dan dengan bantuan dan lampu hijau Amerika Serikat, melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman – negara Arab termiskin – dengan dalih ingin membawa Abdurabuh Mansour Hadi, presiden yang mengundurkan diri dan buron, untuk kembali berkuasa dan untuk memenuhi tujuan dan keinginan politiknya.