Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota biro politik Gerakan Ansarullah Yaman dan anggota tim perunding nasional Pemerintah Keselamatan Nasional negara ini, dalam menanggapi ancaman Amerika, mencatat bahwa Washington memiliki pilihan terbatas di Laut Merah.
Baca Juga : Iran dan Irak Adakan Parade Bersama Untuk Hormati Jenderal Soleimani dan Muhandis
Menurut Al-Masirah, Abdul Malik Al-Ajri menekankan: “Pilihan Amerika di Laut Merah terbatas; Sebab, mereka mengaku berada dalam dilema moral akibat kejahatan brutal di Gaza dan kekhawatiran masyarakat internasional terhadap perluasan jangkauan agresi.”
Seorang anggota kantor politik Gerakan Ansarullah Yaman mengatakan: “Posisi Inggris dalam operasi angkatan laut di Yaman sejalan dengan posisi Amerika dan tidak ada yang baru dalam hal ini.”
Al-Ajri melanjutkan: “Tiongkok dan Rusia tidak menganggap operasi yang dilakukan di Laut Merah terpisah dari peristiwa di Gaza.”
Amerika Serikat mengklaim bahwa mereka telah membentuk koalisi angkatan laut untuk melawan operasi tentara Yaman di Laut Merah, tetapi Prancis, Spanyol dan Italia menolak untuk menyerahkan kapal perang mereka kepada komando Amerika Serikat dengan mengkonfirmasi penarikan diri mereka dari koalisi tersebut.
Selama beberapa minggu terakhir, tentara Yaman telah menargetkan beberapa kapal Israel atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan selat Bab Al-Mandeb untuk mendukung perlawanan bangsa Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga : Nasrullah: Kesyahidan Pemimpin Politik Hamas Tidak Akan Dibiarkan Begitu Saja
Pasukan tentara Yaman telah berjanji untuk terus menyerang kapal-kapal rezim ini atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah sampai rezim Israel menghentikan serangannya di Gaza.