Yaman: Melawan Agresi Israel adalah Masalah Mendasar

Yaman: Melawan Agresi Israel adalah Masalah Mendasar

Sana’a, Purna Warta Perdana Menteri Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman menekankan bahwa melawan agresi Israel adalah masalah mendasar bagi kami. Sekalipun hal itu berujung pada kemunduran dalam proses perdamaian antara kami dan koalisi Saudi-UEA.

Baca Juga : Wasekjen Hizbullah: Operasi Badai Al-Aqsa Titik Balik Masa Depan Palestina

Tentang masuknya Sana’a secara langsung dan resmi ke dalam pertempuran dengan rezim Zionis Israel dan kelanjutan operasi ini serta dampak perkembangan ini terhadap tingkat pertempuran dengan rezim ini, Perdana Menteri Yaman, Abdul Aziz Bin Habtour mengatakan: “Sana’a ingin menyampaikan pesan ini kepada seluruh dunia dan kepada seluruh masyarakat Arab mulai dari Samudera Atlantik hingga Teluk Persia bahwa tugas membela rakyat Palestina adalah suci dan ini adalah tugas setiap warga negara dan bukan (hanya) pemerintah. Namun tugas pertama adalah tanggung jawab pemerintah, yang harus menghadapi pertempuran sengit dan brutal rezim Zionis Israel dan tidak puas hanya dengan kecaman terhadapnya. Dan sayangnya, kita telah melihat rezim Amerika dan menteri luar negerinya memuji beberapa rezim Arab, yang sebenarnya merupakan hal yang memalukan dan mengecewakan tidak hanya di mata dunia Islam tetapi juga di mata kekuatan penyeru kebebasan (di dunia).”

Bin Habtour menekankan tentang tindakan militer Sana’a dan dampaknya terhadap proses negosiasi Yaman untuk menyelesaikan krisis Yaman, terutama karena Amerika juga merupakan salah satu pihak dalam krisis ini: “Tentu saja, kami menyadari sepenuhnya bahwa posisi apa pun yang kami ambil memiliki konsekuensi, namun rakyat Palestina, kepentingan bangsa ini dan pertahanan mereka adalah salah satu prioritas Yaman. Jika mereka menginginkan perdamaian Arab-Arab atau perdamaian Arab-Arab dengan Amerika, kami telah mengumumkan posisi kami dalam hal ini. Namun saat ini kita menyaksikan agresi brutal terhadap rakyat Gaza dengan dukungan Amerika, bahkan Amerika pun terlibat dalam ruang operasi penanganan genosida di Jalur Gaza. Lebih dari itu saat ini, Amerika datang dengan armada, kapal selam, pesawat terbang dan tentara bayarannya, sementara mereka telah membawa tentara bayaran dari Kiev dan Ukraina ke wilayah pendudukan Palestina. Sayangnya aliansi ini jelas-jelas menentang kita, aliansi ini dimulai dari Washington, London, Paris dan Berlin dan gerakan Zionis mengarahkannya melalui pusat-pusat kekuatan Zionis di negara-negara tersebut. Oleh karena itu, masalah ini tidak disembunyikan dari siapapun. Mereka ingin menggulingkan perlawanan di Palestina untuk menggantikan pemerintahan Gaza dengan tentara bayaran seperti kelompok Abbas dan Organisasi Pembebasan Palestina.”

Baca Juga : Serangan Yaman Terus Berlanjut Sampai Agresi Israel Berhenti

Bin Habtour melanjutkan: “Ini adalah persoalan mendasar bagi kami.
Sekalipun hal itu berujung pada kemunduran dalam proses perdamaian antara kami dan koalisi Saudi-UEA. Ini adalah tugas suci bagi kami dan seluruh umat Islam dan masyarakat Arab, akan tetapi pertama ini adalah tugas utama negara-negara Arab.”

Mengenai dukungan rakyat Yaman, baik dari kalangan rakyat maupun institusi politik, dalam menghadapi rezim Zionis Israel dan berpartisipasi langsung dalam perang melawan rezim tersebut, ia mengatakan: “Anda melihat demonstrasi di Sana’a dan provinsi-provinsi yang telah dibebaskan lainnya, dimana jutaan warga Yaman berpartisipasi. Dengan demonstrasi tersebut, masyarakat Yaman menyatakan dukungannya terhadap posisi Sayyid Abdul Malik Al-Houthi dengan menggunakan seluruh kemampuan kita untuk menghadapi Zionis Israel, kekuatan politik di Sana’a juga bersatu satu sama lain dan sependapat dengan Sayyid Abdul Malik Al Houthi.”

Baca Juga : Biadab, Rezim Zionis Putuskan Saluran Air ke Gaza

Tentang serangan Yaman terhadap rezim Zionis Israel, yang berjarak 2.200 kilometer dari Yaman, dan jenis senjata yang digunakan dalam operasi tersebut, Perdana Menteri Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman mengatakan: “Musuh mengetahui kemampuan kita, bahkan Arab Saudi dan UEA pun mengetahui kemampuan apa yang kita miliki. Sana’a memiliki pabrik produksi militer dalam negeri, kami juga memiliki sekutu yang membantu kami di berbagai bidang seperti pelatihan dan pengembangan. Semua orang tahu bahwa ada dua blok, yaitu blok perlawanan yang menguat sejak 7 Oktober dan blok Zionis Israel yang mendapat perintah dari Amerika, Perancis, dan Inggris.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *