Sana’a, Purna Warta – Abdul Qadir al-Murtada, ketua Komite Nasional Urusan Tahanan Perang Yaman, pada Minggu malam (26/6) mengkritik atas keterlambatan dan sabotase pasukan koalisi Saudi dalam pertukaran tahanan.
Dengan mengkritik utusan khusus PBB untuk negaranya, Al-Murtada mengatakan kepada saluran TV Al-Masirah Yaman bahwa ia dan timnya acuh tak acuh terhadap perjanjian pertukaran tahanan dan tidak menunjukkan keseriusan dalam memberikan tekanan pada koalisi Saudi.
Baca Juga : Tekad Warga Golan Lanjutkan Perjuangan Sampai Pembebasan
Sebelumnya, ketua Komite Nasional Urusan Tahanan Yaman mengatakan bahwa kantor Utusan Khusus PBB juga tidak memberikan tekanan pada implementasi klausul yang disepakati tentang masalah tahanan di bawah pengawasannya.
Al-Murtada menambahkan: Terlepas dari kenyataan bahwa beberapa bulan telah berlalu sejak penandatanganan perjanjian pertukaran antara Ansarullah Yaman dan agresor Saudi, proses pertukaran hanya mencapai 20%.
Dia telah mengumumkan: Tentara bayaran Saudi tidak hanya menolak semua tawaran dan solusi untuk membuat kemajuan dalam kasus pertukaran tahanan, tetapi juga mencoba mengganggunya.
Al-Murtada pada 3 Juni juga menyatakan harapan bahwa utusan khusus PBB akan menggunakan perpanjangan gencatan senjata untuk memajukan pelaksanaan perjanjian pertukaran tahanan.
Baca Juga : Koalisi Saudi Curi Ratusan Ribu Barel Minyak Yaman
Utusan PBB untuk Yaman mengumumkan perpanjangan dua bulan gencatan senjata di Yaman pada 2 Juni lalu.
Atas saran Perserikatan Bangsa-Bangsa, gencatan senjata dua bulan didirikan di Yaman pada tanggal 2 April, dan klausul yang paling penting adalah masuknya 18 kapal pengangkut bahan bakar ke pelabuhan Al-Hudaidah dan izin untuk dua penerbangan pulang pergi mingguan dari Bandara Internasional Sana’a.