HomeInternasionalYamanYaman Kecam Serangan Siber Israel di Lebanon

Yaman Kecam Serangan Siber Israel di Lebanon

Sana’a, Purna Warta – Pemerintah Perubahan dan Pembangunan Yaman mengecam tindakan serangan siber yang dilakukan oleh rezim penjajah Israel di Lebanon, dan menegaskan bahwa tindakan pengecut ini menunjukkan sifat kejam rezim Zionis Israel dan hal ini akan semakin menggandakan tekad dan semangat poros perlawanan untuk mengalahkan rezim tersebut.

Dalam menanggapi kejahatan serangan siber yang terjadi di Lebanon pada hari Selasa, yang mengakibatkan ledakan perangkat komunikasi pager di berbagai daerah dan menewaskan lebih dari 10 orang serta melukai 3.000 orang lainnya, Kementerian Luar Negeri pemerintah Yaman mengeluarkan pernyataan yang mengecam kejahatan keji rezim penjajah ini. Mereka menyatakan bahwa serangan terorisme rezim Zionis Israel terhadap Lebanon melalui ledakan perangkat komunikasi di beberapa kota adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kedaulatan Lebanon, serta merupakan bentuk terorisme lainnya yang diterapkan oleh rezim Zionis Israel.

Kementerian Luar Negeri pemerintah Sana’a meminta komunitas internasional untuk memainkan perannya dalam mengutuk agresi tidak manusiawi ini, yang bertentangan dengan piagam PBB dan norma serta konvensi internasional.

Kementerian tersebut juga menegaskan solidaritas penuh Yaman dengan Lebanon, serta hak negara tersebut untuk membela diri dan menanggapi agresi kejam dari musuh Zionis Israel.

Hashem Sharaf al-Din, Menteri Informasi pemerintah Sana’a, juga mengutuk dengan tegas agresi terorisme rezim penjajah terhadap Lebanon, dan menegaskan bahwa kejahatan ini merupakan pelanggaran jelas terhadap semua hukum internasional.

Menteri Yaman tersebut menambahkan bahwa agresi pengecut rezim Zionis Israel ini akan menggandakan tekad dan semangat perlawanan Islam di Lebanon dalam perjuangan membela Lebanon dan Palestina untuk mengalahkan rezim penjajah.

Ia juga menegaskan bahwa penggunaan perangkat pager sebagai alat untuk membunuh dan melukai rakyat Lebanon adalah tindakan pengecut dan tidak manusiawi, yang menunjukkan sifat kejam rezim Zionis Israel yang selalu haus akan darah.

Hashem Sharaf al-Din melanjutkan dengan mengecam diamnya komunitas internasional dan ketidakaktifan global terhadap kebrutalan dan terorisme Zionis Israel, serta menegaskan solidaritas penuh Yaman dengan pemerintah dan rakyat Lebanon serta keluarga para korban jiwa dan korban luka.

Muhammad Ali Al-Houthi, anggota Dewan Politik Yaman, juga menekankan solidaritas dengan rakyat dan pemerintah Lebanon dalam menghadapi agresi musuh penjajah. Ia menyatakan bahwa rakyat Lebanon yang berhasil mengatasi serangan bom, rudal, dan semua agresi kejam rezim Zionis Israel yang pengecut pada tahun 2006, akan menang lagi dalam pertempuran ini.

Pejabat Yaman tersebut menegaskan bahwa setiap agresi, betapapun beratnya, hanya akan meningkatkan tekad dan semangat perlawanan Islam di Lebanon untuk mengalahkan musuh.

Muhammad Abdul Salam, kepala delegasi negosiasi Sana’a dan juru bicara gerakan Ansarullah, juga mengutuk kejahatan terorisme siber oleh rezim Zionis Israel di Lebanon. Dia menyatakan bahwa tindakan terorisme ini adalah kejahatan penuh dan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon. Ia yakin bahwa Lebanon mampu menghadapi semua tantangan dan poros perlawanan memiliki kekuatan untuk memberikan respons terhadap musuh Zionis Israel, dan para penjajah akan membayar harga yang mahal.

Asosiasi Ulama Yaman juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa rezim Zionis Israel, dengan meningkatkan agresi pengecutnya, berusaha menutupi kekalahan yang dialaminya di front Gaza dan Lebanon. Agresi ini mencerminkan tingkat kebrutalan dan ketidakpedulian musuh Zionis Israel terhadap darah orang-orang tak bersalah, termasuk wanita dan anak-anak.

Selasa sore, media Lebanon melaporkan tentang ledakan beruntun pager di berbagai wilayah Lebanon, dengan berbagai sumber dalam dan luar negeri melaporkan bahwa rezim penjajah bertanggung jawab atas ledakan-ledakan tersebut. Beberapa ahli keamanan berpendapat bahwa ledakan ini mungkin terjadi karena deteksi gelombang dari jaringan perangkat pager.

Sementara itu, jaringan RT (Rusia Today) juga mengumumkan dalam laporannya bahwa Mossad telah menanam bahan peledak di dalam pager beberapa bulan yang lalu, dan kemudian pager tersebut dimasukkan ke Lebanon. Pada saat yang sama, terdapat spekulasi lain mengenai cara ledakan pager tersebut terjadi.

Kementerian Luar Negeri Lebanon mengumumkan bahwa sebagai tanggapan terhadap kejahatan tidak manusiawi ini dan kejahatan lainnya yang terus dilakukan oleh rezim penjajah Israel terhadap warga sipil Lebanon, Beirut akan mengajukan aduan berkenaan Israel di Dewan Keamanan PBB.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here