Sana’a, Purna Warta – Dalam sebuah pernyataan, kantor politik gerakan Ansarullah Yaman mengecam kejahatan baru dalam pembunuhan warga sipil Palestina di Gaza yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel.
Menurut laporan kantor berita Al-Masirah, dalam pernyataan kantor politik Gerakan Ansarullah disebutkan: “Kami mengutuk kejahatan musuh Zionis Israel di alun-alun Nabulsi Gaza selama pendistribusian bantuan kemanusiaan, yang telah menyebabkan lebih dari seratus orang gugur dan 700 orang terluka.”
Baca Juga : Ribuan Warga Palestina Salat Jumat di Masjid al-Aqsa di Tengah Ketegangan
Kantor politik Ansarullah menambahkan: “Kejahatan biadab ini merupakan bukti lain kebrutalan dan kebencian rezim Zionis Israel dan bagian dari rangkaian operasi biadab terhadap rakyat Gaza dan genosida yang mereka lakukan.”
Dalam lanjutan pernyataan tersebut disebutkan: “Kejahatan musuh Zionis Israel merupakan noda bagi majelis dan organisasi internasional yang berbicara tentang hak asasi manusia.”
Kantor politik Ansarullah juga mengatakan: “Pembantaian ini menunjukkan pengkhianatan dan keruntuhan moral yang parah dari rezim Arab dan Islam yang gagal mendukung rakyat Palestina.”
Biro Politik Ansarullah menambahkan: “Amerika Serikat harus bertanggung jawab moral dan hukum penuh atas kejahatan yang terus dilakukan musuh Zionis Israel terhadap bangsa Palestina.”
Pernyataan dari kantor politik Ansarullah mengatakan: “Veto Amerika Serikat yang menentang penghentian perang di Gaza adalah bukti besarnya dan cakupan kedok politik Amerika untuk mendukung kejahatan Zionis.”
Baca Juga : Raisi: Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu, Dukungan terhadap Militer
Puluhan warga Palestina tewas pada hari Kamis di sekitar konvoi bantuan di Gaza utara.
Hamas menyalahkan pasukan Israel atas penembakan terhadap penduduk Palestina.
Sementara (rezim) Israel mengklaim sebagian besar korban jiwa disebabkan oleh kerumunan warga Palestina. Pasalnya, massa bergegas menuju truk dan menjarahnya.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 104 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, dan jumlah korban warga Palestina mencapai lebih dari 30.000 selama perang 5 bulan tersebut.