Sana’a, Purna Warta – Seorang juru bicara Perusahaan Minyak Nasional Yaman pada Jumat malam (24/6) mengatakan bahwa meskipun ada pengumuman gencatan senjata dan perpanjangannya, salah satu kapal tanker yang ditahan belum dibebaskan oleh koalisi saudi.
Menurut Pusat Informasi Gerakan Ansarullah Yaman, Issam al-Mutawakil mengatakan: Koalisi Agresor masih mempraktekkan kebijakan melepas tetes demi tetes dalam memasukkan (melepas) kapal-kapal tanker bermuatan BBM, seperti yang dilepas hari ini hanya satu kapal bensin, sedangkan kapal kedua masih ditahan di lepas pantai Jizan.
Baca Juga : Sana’a Setuju Buka Kembali Dua Rute di Taiz
Al-Mutawakil mengumumkan kedatangan tanker bensin ‘Uhud di pelabuhan Al-Hudaidah di Yaman barat dan mengatakan bahwa kapal tanker itu memasuki pelabuhan setelah koalisi agresor Saudi, yang tidak mematuhi gencatan senjata, menyita kapal tanker tersebut.
Salah satu ketentuan terpenting dari gencatan senjata yang diumumkan oleh PBB adalah kedatangan 18 kapal pengangkut bahan bakar ke pelabuhan Al-Hudaidah dan izin dua penerbangan pulang-pergi mingguan dari Bandara Sana’a, yang belum sepenuhnya terealisasi.
Hans Grandberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, baru-baru ini mengkonfirmasi ketidakpatuhan pihak lain terhadap gencatan senjata, dengan mengatakan: Meskipun eskalasi perang berkurang, kami telah menerima laporan pelanggaran gencatan senjata oleh pihak-pihak yang bertikai.
Baca Juga : Meningkatnya Serangan ISIS di Suriah
Utusan PBB untuk Yaman mengumumkan perpanjangan dua bulan gencatan senjata di Yaman pada 2 Juni.
Sedangkan gencatan senjata pertama telah diberlakukan di Yaman selama dua bulan mulai 2 April.