Sana’a, Purna Warta – Juru bicara angkatan bersenjata Yaman menekankan bahwa jika koalisi Saudi menginginkan perang, Yaman siap untuk itu.
Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, memperingatkan koalisi agresor Saudi-Emirat pada hari Minggu (31/7).
Baca Juga : Jika Perang Tidak Dihentikan dan Pengepungan Tidak Dicabut, Yaman Siap untuk Jihad
Juru bicara angkatan bersenjata Yaman menambahkan: Jika koalisi agresor menginginkan perdamaian, tim perunding telah memberikan cukup dan bahkan lebih banyak poin (untuk itu), jika mereka menginginkan perang, kami adalah ahlinya dan kami siap untuk itu.
Sementara itu, delegasi dari Oman berada di Yaman sejak hari Minggu (31/7) untuk membahas perpanjangan gencatan senjata antara Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman dan koalisi agresor di negara ini.
Sebelumnya, Hans Grandberg, utusan PBB untuk Yaman, mengumumkan pada 2 Juni bahwa pihak-pihak yang bertikai di Yaman setuju untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua bulan lagi dengan persyaratan yang sama dengan perjanjian awal.
Baca Juga : Pasukan yang Berafiliasi dengan AS Tangkap 16 Warga Suriah di Raqqah
Grandberg juga mengumumkan bahwa dia akan melanjutkan upayanya untuk melembagakan gencatan senjata sampai solusi politik permanen tercapai.
Pada tanggal 2 April tahun ini, utusan PBB mengumumkan dimulainya gencatan senjata dua bulan di Yaman dan penghentian serangan militer darat, laut dan udara serta memfasilitasi masuknya 18 kapal pengangkut bahan bakar ke pelabuhan Al-Hudaidah dan pemberian izin penerbangan mingguan dari dan ke bandara Sana’a.
Namun, Jalal Al-Ruwayshan, wakil kepala tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, baru-baru ini menunjukkan bahwa negara-negara anggota koalisi agresor Saudi-Amerika terus merusak gencatan senjata kemanusiaan dan militer di Yaman.
Arab Saudi, sebagai kepala koalisi Arab yang didukung oleh Amerika Serikat, sejak 26 Maret 2015, dengan klaim mencoba mengembalikan presiden Yaman yang telah mengundurkan diri ke tampuk kekuasaan, melakukan agresi militer besar-besaran terhadap Yaman dan memblokade negara itu melalui darat, udara dan laut.
Baca Juga : Rakyat Yaman Inginkan Penghentian Agresi dan Pencabutan Blokade
Agresi militer ini tidak mencapai satu pun tujuan koalisi Saudi, dan hanya mengakibatkan kematian dan terlukanya puluhan ribu warga Yaman, pengungsian jutaan orang, penghancuran infrastruktur negara, serta penyebaran kelaparan dan penyakit menular.