Sana’a, Purna Warta – Menteri Perhubungan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman menegaskan: “Amerika telah menyandera transportasi laut dengan menggunakan kebijakan intimidasi.”
Menurut media-media Arab, Abdul Wahhab Al-Durra mengatakan dalam hal ini: “Amerika telah menyandera transportasi laut dan bersikeras membiarkan kapal-kapal rezim Zionis Israel lewat tanpa menghentikan agresi di Gaza.”
Baca Juga : Warga Jepang Merasa Khawatir Secara Finansial dan Pesimis Terkait Masa Depan
Al-Durra menambahkan: “Pada kuartal pertama tahun ini, lebih dari 5,530 kapal telah melewati Laut Merah dan Bab al-Mandeb.”
Ia menekankan: “lalu lintas kapal-kapal di Laut Merah bebas dan hanya pergerakan kapal yang terkait dengan rezim Zionis Israel yang dilarang.”
Menteri Perhubungan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mencatat: “Amerika menggunakan kebijakan intimidasi, militerisasi Laut Merah dan propaganda palsu dan tidak berdasar untuk mendukung pelayaran rezim Zionis Israel.”
Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap posisi Ansarullah Yaman pada pagi hari tanggal 11 Januari, menyusul resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Serangan tersebut dilakukan setelah tentara Yaman, dalam mendukung perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza, menargetkan beberapa kapal Zionis Israel atau kapal-kapal terkait Israel yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan selat Bab Al-Mandeb.
Baca Juga : Manager Klub LGBT Rusia Dimasukkan Ke Daftar Teroris Oleh Pemerintah
Pasukan tentara Yaman telah berjanji untuk terus menyerang kapal-kapal rezim Zionis Israel ini atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah sampai rezim Israel menghentikan serangannya di Gaza.
Pasukan tentara Yaman telah menekankan bahwa navigasi di Teluk Aden dan Laut Merah gratis untuk kapal-kapal lain dan mereka dapat menikmati keamanan penuh.