Sana’a, Purna Warta – Angkatan Laut dan Angkatan Darat Angkatan Bersenjata Yaman mengadakan latihan taktis di pantai barat negara itu dalam kerangka pertempuran Fath al-Maw’ud dan jihad suci untuk mendukung rakyat Palestina dan Lebanon, satu tahun setelah dimulainya operasi “Badai al-Aqsa”.
Baca juga: Eskalasi Iran-Israel Picu Turki Lakukan Negosiasi dengan PKK
Menurut laporan hari Minggu, mengutip saluran berita al-Masirah, Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan melalui gambar bahwa mereka telah mengadakan latihan yang bertema “Liyasu’u Wujuhakum” di laut dan darat.
Angkatan Bersenjata Yaman dalam latihan ini mensimulasikan cara menghadapi dan menggagalkan operasi serangan besar oleh pasukan musuh melalui empat gelombang serangan hipotetik ke wilayah Yaman, dengan keterlibatan kapal-kapal angkatan laut musuh.
Menurut laporan media-media tentang perang Yaman, angkatan darat dan laut Yaman dalam latihan ini mensimulasikan berbagai operasi tempur dalam rangka menghadapi serangan pasukan musuh di pantai, kota, gurun, dan pegunungan, serta berlatih taktik defensif dan ofensif melawan musuh.
Angkatan bersenjata Yaman juga mensimulasikan partisipasi pasukan rakyat dalam mempertahankan wilayah Yaman dari pasukan musuh dan usaha mereka untuk menguasai desa-desa.
Dalam beberapa bulan terakhir, angkatan bersenjata Yaman, dalam mendukung perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan sebagai bagian dari operasi Badai Al-Aqsa, telah menargetkan beberapa kapal Zionis Israel atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb.
Selama periode ini, angkatan bersenjata Yaman juga telah meluncurkan beberapa serangan roket dan drone yang berhasil ke wilayah pendudukan, terutama ke Tel Aviv.
Baca juga: Perlawanan Islam Irak Serang Dataran Tinggi Golan yang Diduduki oleh Rezim Zionis Israel
Angkatan bersenjata Yaman berkomitmen untuk melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal rezim Zionis atau kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah hingga rezim tersebut menghentikan serangannya di Gaza.
Front Yaman menjadi faktor mengejutkan dalam pertempuran Badai Al-Aqsa, dengan memutus jalur vital rezim Zionis Israel di Laut Merah dan mencegah kapal-kapal menuju pelabuhan wilayah pendudukan, yang berdampak signifikan pada rezim penjajah.
Formula yang ditetapkan oleh Yaman, yang mengaitkan pembatalan blokade terhadap rezim Zionis Israel dengan pembatalan blokade terhadap Jalur Gaza, memaksa rezim penjajah untuk meminta bantuan sekutu-sekutu Amerika dan Inggris mereka untuk mengatasi blokade yang mereka alami. Sebagai respons, Amerika mengumumkan pembentukan kelompok angkatan laut bernama “Penjaga Kesejahteraan” untuk menyelamatkan rezim Israel.
Tujuan nyata kelompok ini adalah melindungi kapal-kapal Zionis Israel, tetapi akibat serangan kuat dan terfokus dari angkatan bersenjata Yaman dalam menjalankan misi yang ditugaskan, kelompok tersebut gagal dan juga mengalami kerugian berat dari pihak militer Yaman, sehingga tidak mampu melindungi kepentingan ekonomi dan keamanan rezim Zionis Israel.