Sana’a, Purna Warta – Komite Militer Nasional Yaman, Yahya al-Razami, di Yordania bertemu dengan Wakil Utusan PBB dan mengusulkan rencana untuk membuka kembali semua jalan di negara ini.
Komite Militer Nasional Yaman yang dipimpin oleh Yahya al-Razami bertemu dengan wakil utusan PBB di Amman, ibu kota Yordania.
Baca Juga : Serangan Artileri Tentara Bayaran Turki di Pinggiran Raqqah
Situs berita Al-Ahed, mengutip Hussein Al-Azzi, Wakil Menteri Luar Negeri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, melaporkan bahwa pertemuan dengan Wakil Utusan PBB diadakan tanpa kehadiran agresor koalisi Saudi-Emirat.
Al-Azzi menekankan: Tidak ada alasan untuk masalah-masalah yang diciptakan oleh musuh-musuh kita ini kecuali kekeraskepalaan dan penghalangan. Dan koalisi agresor melakukan ini sekali dengan tidak hadir dan kadang-kadang dengan menuntut tuntutan yang menggantikan solusi yang komprehensif.
Komite Yaman ini, sambil menyatakan penyesalannya atas perilaku delegasi pihak lain yang menghalangi jalan perundingan-perundingan di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menjelaskan bahwa ketidakhadiran delegasi pihak lain adalah karena menciptakan masalah untuk mencegah kemajuan dalam jalan pembicaraan.
Komite ini menekankan: Desakan pihak lain untuk mengikuti jalan tertentu dan mengabaikan jalan lain yang dianggap solusi, menunjukkan bahwa niat pihak ini bermusuhan. Dan pemenuhan syarat-syarat tersebut dalam solusi yang komprehensif, bukan gencatan senjata sementara yang klausulnya jelas bagi semua.
Baca Juga : Upaya Amerika Kuasai Minyak dan Posisi Penting Pulau Socotra
Dalam pernyataan lembaga Yaman ini, disebutkan bahwa komite tersebut bermaksud untuk membuka kembali rute-rute jalan segera setelah kembali ke Sana’a, berdasarkan inisiatif sepihaknya.
Komite ini menekankan bahwa terlepas dari penundaan tentara bayaran dari koalisi agresor dan desakan mereka untuk menolak segala jenis solusi dan inisiatif yang diajukan oleh Sana’a, ia akan mencoba menemukan solusi yang akan mengarah pada pembukaan kembali jalan di provinsi Yaman, termasuk Taiz.