Sana’a, Purna Warta – Amerika, sebagai pendukung terbesar rezim pendudukan Israel dalam invasi ke Gaza, berupaya mendobrak blokade laut terhadap pelabuhan-pelabuhan Israel dengan melakukan serangkaian serangan udara dan laut terhadap kota-kota di Yaman, khususnya Al-Hudaydah.
Baca Juga : Stabilitas akan Terwujud dengan Diakhirinya Pendudukan Israel
Sejak Januari lalu, provinsi-provinsi Yaman telah menyaksikan serangan udara dan laut skala besar yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris untuk mematahkan blokade laut yang diberlakukan oleh Angkatan bersenjata Yaman terhadap kapal-kapal rezim Zionis Israel atau kapal-kapal yang yang bersangkutan dengan rezim tersebut di Laut Merah dan Bab Al-Mandeb.
Tindakan Amerika Serikat dan Inggris yang menimbulkan ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Laut Merah serta pengerahan sejumlah armada angkatan laut dan kapal perusak telah membuat aliansi Amerika-Inggris mengalami kegagalan prestise di kancah dunia.
Sedemikian rupa sehingga serangan mereka yang tidak bertujuan telah menyebabkan kerugian materi yang besar bagi mereka sendiri, di sisi lain, drone dan rudal Yaman masih tetap mempertahankan pamor dan pengaruhnya dalam pertempuran suci ini.
Provinsi Al-Hudaydah, yang dikenal sebagai penjaga Laut Merah, meski menderita akibat agresi koalisi Saudi-UEA selama 8 tahun sebelumnya, tetap mengambil posisi terhormat terhadap isu Palestina dan perjuangan rakyat Palestina.
Baca Juga : Yaman Serang Kapal Perang dan Kapal Tanker Amerika
Daerah Al-Salif, Ras Isa, Al-Araj, dan Al-Lahiya hampir setiap hari menjadi sasaran puluhan serangan udara dan laut oleh koalisi Amerika-Inggris, namun daerah-daerah tersebut masih memberikan perlawanan dan kehidupan masyarakat di daerah-daerah tersebut berjalan normal seperti biasa.