Sana’a, Purna Warta – Dalam perkembangan terakhir, Amerika Serikat dan Inggris mengintensifkan agresi mereka terhadap Yaman dengan meningkatkan serangan udara, terutama di provinsi Al-Hudaydah, yang baru-baru ini menyaksikan serangan udara berturut-turut di beberapa wilayah.
Pada Rabu sore dan malam, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan lima serangan udara di daerah Ras Isa di distrik Salif dan Al-Jabana di kota Al-Hudaydah.
Baca Juga : Iran Termasuk 5 Produsen Turbin Uap Teratas Dunia
Tak lama kemudian, pata agresor melakukan dua serangan udara di kawasan Al-Jah di distrik Beit Al-Faqih, didahului dengan dua serangan udara di kawasan Al-Jabana di kota tersebut, menyusul serangan yang menyasar kawasan Ras Isa di distrik Salif.
Peningkatan ini terjadi pada saat Sana’a menegaskan keberhasilan operasi militernya dan pencegahan menyeluruh terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel melewati Laut Merah, sebagaimana ditegaskan oleh Pemimpin Revolusi, Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi.
Dalam pidatonya baru-baru ini pada hari Selasa, ia mengungkapkan bahwa selama minggu-minggu ini, tidak ada kapal yang berafiliasi dengan Israel yang dapat melewati atau melintasi Laut Merah.
Ini merupakan kemenangan nyata dan pencapaian signifikan bagi Yaman.
Menurut para pengamat, intensifikasi serangan udara Washington dan London terhadap Yaman dan fokus mereka pada provinsi Al-Hudaydah memang menegaskan bahwa operasi militer Yaman telah secara permanen menghentikan perjalanan kapal-kapal yang terkait dengan Israel.
Washington dan London menutupi kegagalan mereka dalam melindungi kapal-kapal yang terkait dengan Israel dengan melancarkan serangan-serangan udara ini, meskipun serangan-serangan tersebut terbukti tidak berdampak terhadap kemampuan militer Yaman, dan blokade yang dilakukan oleh Yaman terhadap kapal-kapal Israel ini masih terjadi bahkan setelah agresi AS-Inggris terhadap Yaman dengan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga : Iran Akan Membuka Pusat Radiofarmasi Terbesar di Kawasan
Tentu saja, Sana’a tidak akan tinggal diam dalam menghadapi eskalasi ini, dan mereka akan merespons dengan eskalasinya sendiri, karena mereka terus-menerus menegaskan bahwa semua opsi tersedia jika Amerika Serikat dan Inggris meningkatkan agresi mereka terhadap Yaman.
Dengan eskalasi ini, mereka menyeret kawasan ke dalam ketidakpastian dan membuka pertempuran baru yang masa depannya sulit diprediksi.