Hadramaut, Purna Warta – Media Yaman melaporkan, mengutip sumber-sumber militer, bahwa Abu Dhabi telah mengirim puluhan kendaraan lapis baja untuk menguasai provinsi Hadramaut, menyusul banyak laporan gerakan UEA untuk memperluas pengaruhnya di wilayah kaya minyak Yaman.
Media Yaman melaporkan bahwa UEA mengirim peralatan militer baru ke Yaman selatan.
Menurut situs berita Yemen News Portal, Adel Al-Hassani, anggota senior Perlawanan Selatan, mengatakan bahwa UEA telah mengirimkan peralatan militer baru ke afiliasinya di pelabuhan al-Mukha di bagian barat provinsi Taiz, untuk membuka jalan bagi Dewan Transisi Selatan (Southern Transitional Council) untuk mengambil alih provinsi Hadhramaut di Yaman timur, terutama di daerah kaya minyak.
Menurut laporan itu, sebuah kapal Emirat yang membawa 150 kendaraan lapis baja baru-baru ini berlabuh di pelabuhan al-Mukha, menyerahkan sebagiannya ke Haitham Qassem, panglima Penjaga Pantai barat Yaman, dan sebagian lagi diserahkan ke Raed al-Jabhi, komandan Brigade Raksasa.
Adel al-Hassani mengatakan UEA akan memindahkan lima brigade militer dari pantai barat Yaman, yang dipimpin oleh Haitham al-Qassem, ke Hadramaut untuk ditempatkan di Brigade Barshid yang berafiliasi dengan Dewan Transisi Selatan.
Situs berita Yaman ini lebih lanjut mencatat bahwa langkah ini mirip dengan langkah Abu Dhabi sebelumnya, di mana negara itu mengambil alih kepulauan Socotra.
Laporan itu muncul ketika media Yaman baru-baru ini melaporkan meningkatnya ketegangan antara pasukan yang berafiliasi dengan UEA dan Arab Saudi di Yaman selatan.
Sumber Yaman melaporkan bahwa setelah UEA mencoba untuk menguasai sumber daya minyak dan gas dari provinsi Shabwa di Yaman selatan dan mengubahnya menjadi pangkalan militer, elemen yang berafiliasi dengan negara itu di satu sisi dan kekuatan partai Ikhwan al-Islah di sisi lain (yang berafiliasi dengan pemerintah Yaman yang terguling yang didukung oleh Riyadh) berada di bawah ketegangan.
Namun, media Al-Araby Al-Jadeed mengutip sumber Yaman, melaporkan bahwa setelah meningkatnya ketegangan antara kedua belah pihak, pasukan Emirat bertemu dengan anggota komite mediasi dan delegasi Saudi, kemudian pihak Emirat mengumumkan bahwa membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk meninggalkan fasilitas gas Belhaf.