Sana’a, Purna Warta – Meskipun UEA mengumumkan pada 2019 lalu bahwa mereka telah menarik pasukannya dari Yaman, sumber berita melaporkan bahwa negara itu malah sedang membangun pangkalan militer udara di Bab al-Mandeb di pulau Mayyun Yaman.
The Associated Press melaporkan dari foto satelit bahwa sebuah pangkalan udara sedang dibangun di pulau Mayyun Yaman.
Baca Juga : Yaman Rilis Video Ditembaknya Drone Pengintai CH4
Situs belqees.net melaporkan pada Selasa (25/5), mengutip kantor berita Amerika, sebuah pangkalan mencurigakan sedang dibangun di salah satu jalur laut utama tersibuk di dunia untuk transportasi energi dan barang-barang komersial di pulau Mayyun, Yaman.
Laporan tersebut menyatakan bahwa meskipun tidak ada negara yang mengklaim pangkalan udara di Pulau Mayyun di Selat Bab al-Mandeb, Namun rute kapal yang telah berada di pulau itu sejak tahun lalu untuk membangun landasan pacu sepanjang 5,6 kilometer menunjukkan bahwa pangkalan itu milik UEA.
Pejabat di pemerintahan Yaman yang terguling mengatakan UEA berada di balik upaya baru untuk membangun pangkalan. Terlepas dari kenyataan bahwa negara itu mengumumkan pada 2019 mereka telah menarik pasukannya dari pasukan koalisi Saudi yang berbasis di Yaman.
Gambar yang diperoleh Associated Press dari Planet Labs menunjukkan truk membongkar kargo serta membuka jalan untuk pembangunan landasan pacu sepanjang 1,85 kilometer pada 11 April di Pulau Mayyun.
Menurut laporan tersebut, landasan itu dapat menampung pesawat-pesawat tempur, serta pesawat-pesawat khusus untuk memantau dan membawa kargo.
Laporan tersebut menyatakan bahwa upaya yang sama pernah dilakukan di akhir tahun 2016 tapi kemudian ditinggalkan.
Saat itu, para pekerja sedang mencoba membangun landasan pacu sepanjang lebih dari tiga kilometer yang memungkinkan pesawat pengebom terberat untuk mendarat.
Pejabat militer dari pemerintah Yaman yang terguling, yang telah didukung oleh Arab Saudi sejak 2015, mengkonfirmasi laporan tersebut, mengatakan bahwa UEA sedang membangun landasan pacu.
Para pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan, kapal Emirat telah membawa senjata dan perlengkapan militer ke Pulau Mayyun dalam beberapa pekan terakhir.
Mereka juga melaporkan bahwa bagian dari ketegangan baru-baru ini yang terjadi antara kepala negara Yaman yang terguling, Abdu Rabbo Mansour Hadi, dan Abu Dhabi juga meliputi penandatanganan kontrak 20 tahun di Pulau Mayyun.
Laporan itu muncul ketika sumber Yaman sebelumnya melaporkan bahwa UEA berusaha merebut pulau Socotra.
Baca Juga : Ansarullah Dukung Upaya Gencatan Senjata yang Komprehensif
Menurut sumber-sumber ini, UEA secara umum telah menguasai pulau Socotra, dan kargo militernya memasuki pelabuhan pulau itu tanpa ada protes, dan bahkan telah mengambil kendali penuh atas wilayah udara pulau itu.
Dewan Transisi Selatan, sekelompok militan yang didukung UEA juga menduduki pulau Socotra di Yaman selatan pada bulan Juni 2020, mendorong pejabat pemerintah dan komandan militer yang berafiliasi dengan pemerintah yang terguling untuk meninggalkan pulau itu.