Tidak Ada Kemajuan Dalam Gencatan Senjata

Tidak Ada Kemajuan Dalam Gencatan Senjata

Sana’a, Purna Warta Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman menekankan bahwa negara-negara agresor menghalangi tindakan apa pun yang akan mengarah pada keberhasilan dan kemajuan gencatan senjata, dan bahwa tidak ada kemajuan yang dibuat dalam satu pun klausul-klausulnya.

Mehdi al-Mashat, Ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman, mengucapkan selamat Idul Fitri pada Minggu malam (1/5) dan mengutuk kelanjutan pengepungan terhadap negaranya selama delapan tahun berturut-turut oleh koalisi agresor Saudi-Emirat.

Baca Juga : Percakapan Telepon Amir Abdollahian dan Menteri Luar Negeri Suriah

Jaringan berita Al-Masirah mengutip Al-Mashat yang mengatakan bahwa koalisi agresor telah melakukan tindakan kriminal yang menyebabkan peningkatan biaya transportasi dan harga makanan dan obat-obatan.

Dia melanjutkan bahwa negara-negara agresor menghalangi tindakan apa pun yang mengarah pada keberhasilan gencatan senjata, dan setelah setengah periode gencatan senjata, tidak ada kemajuan yang dibuat dalam satu pun klausul dari klausul-klausul yang ada.

Pejabat Yaman ini dalam menjelaskan bahwa Kami akan terus bekerja untuk realisasi hak-hak hukum kami, akhir pengepungan, penghentian agresi dan pemulihan kebebasan dan kemerdekaan kami. Dia menyatakan bahwa negara-negara agresor dan tentara bayaran mereka mengendalikan sumber daya minyak dan gas Yaman dan telah menjarah lebih dari 129 juta barel minyak mentah.

Baca Juga : Sholat Idul Fitri Bashar Al-Assad di Damaskus

Al-Mashat, mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina atas operasi kesyahidan mereka melawan musuh (Zionis Israel) dan menekankan bahwa jihad dan perjuangan bersenjata adalah satu-satunya cara untuk membebaskan Palestina.

Dengan menekankan bahwa bantuan Yaman kepada rakyat Palestina adalah hasil dari sikap berprinsip, manusiawi, politik dan agama, ia menyatakan harapan bahwa negara dapat memainkan peran praktis dan efektif dalam pembebasan Palestina.

Pejabat Yaman ini meminta negara-negara Islam untuk memboikot barang-barang Amerika dan Israel dan untuk membantu rakyat Palestina, dan mengutuk normalisasi hubungan dengan rezim Zionis Israel.

Baca Juga : Bashar Al-Assad dan Putra Mahkota Abu Dhabi Saling Ucapkan Selamat Idul Fitri

Al-Mashat, dengan menyatakan bahwa normalisasi dengan Israel tidak bermanfaat bagi negara-negara ini dan rakyat mereka, serta hanya lebih banyak menimbulkan rasa sakit dan penyesalan, dia menyarankan negara-negara ini untuk mempertimbangkan kembali perhitungan mereka dan memutuskan hubungan dengan rezim Zionis Israel.

Dalam hal ini, Menteri Kesehatan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, Taha Al-Mutawakil, dengan menyatakan bahwa tidak dibukanya kembali Bandara Internasional Sana’a merupakan pengabaian terhadap klausul gencatan senjata yang paling penting tentang masalah kemanusiaan, mengatakan bahwa pembatalan penerbangan pertama ke Bandara Sana’a di saat-saat terakhir oleh koalisi agresor Saudi, bertujuan untuk meningkatkan penderitaan pasien.

Baca Juga : Koalisi Saudi Terus Blokir Penerbangan ke Bandara Sana’a

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *