Sana’a, Purna Warta – The Wall Street Journal menganggap serangan pesawat tak berawak pasukan Yaman baru-baru ini di wilayah pendudukan sebagai indikasi kegagalan kebijakan Washington dalam mendukung rezim Zionis Israel dan menulis bahwa Ansarullah Yaman dan para pendukungnya menang melawan Barat.
Baca juga: Dinas Militer Israel Telah Persiapkan Serangan di Al-Hudaydah
Surat kabar Amerika ini menerbitkan sebuah artikel dan mencatat: “Peperangan baru-baru ini antara Houthi di Yaman dan Israel bukan sekadar kasus eskalasi konflik militer di Timur Tengah dan menunjukkan kegagalan kebijakan peredaan pemerintahan Biden dalam membendung Houthi.”
Israel mengebom gudang minyak dan gas, pembangkit listrik dan derek di pelabuhan Hodeidah (Al-Hudaydah) Yaman sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak Yaman di dekat konsulat Amerika di Tel Aviv dan menewaskan seorang warga sipil dan melukai 10 orang.
Menurut The Wall Street Journal, pasukan Yaman telah menyerang wilayah pendudukan lebih dari 200 kali dari Yaman sejak 7 Oktober. Meskipun pertahanan Israel telah berhasil mencegat sebagian drone dan rudal tersebut. Kelompok ini telah mengumumkan bahwa drone mereka sangat canggih sehingga tidak dapat dilacak oleh radar dan pencegat Israel.
Artikel Wall Street Journal menyatakan: “Sembilan bulan lalu, pemerintahan Biden mengumumkan kepada Israel bahwa Amerika Serikat akan menghadapi ancaman Houthi sehingga Tel Aviv dapat mempertahankan diri. Namun serangan Yaman terhadap Tel Aviv menunjukkan bahwa upaya Amerika telah gagal.”
Artikel ini selanjutnya menambahkan: “Yaman telah mencegah lewatnya kapal-kapal barat di Laut Merah, yang telah menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan dan konsumen di seluruh dunia. Mereka terus menyerang kapal-kapal Angkatan Laut AS, yang terlibat dalam operasi berisiko tinggi untuk menembak jatuh drone dan rudal kelompok tersebut.”
Mengapa Biden dan komandan militernya tidak berbuat lebih banyak? Untuk alasan yang sama mereka memberikan respon yang lemah terhadap serangan kekuatan proksi lainnya yang didukung oleh Iran di Irak dan Suriah.
Baca juga: Rumah Sakit Gaza Kewalahan di Tengah Serangan Israel
Joe Biden dan para penasihat politiknya khawatir tindakan apa pun yang dilakukan AS terhadap Iran sebagai pendukung pasukan Yaman akan berujung pada meningkatnya ketegangan dan konflik dengan Iran menjelang pemilihan presiden AS pada 15 November.
Di akhir artikel Wall Street Journal disebutkan: “Gedung Putih berharap gencatan senjata di Gaza akan menghentikan aktivitas Houthi. Namun Houthi dan Iran telah belajar bahwa mereka dapat merugikan Israel dan Amerika dengan biaya yang murah. Bahkan jika Teheran dan proksinya berhenti untuk sementara waktu, mereka dapat melanjutkan konflik kapan pun mereka mau. Kelompok Houthi dan pendukung mereka dari Iran memenangkan konfrontasi dengan Barat, yang kemungkinan akan mengakibatkan lebih banyak korban di Amerika dan Israel di masa depan.”