Sana’a, Purna Warta – Tentara Yaman mengatakan telah melancarkan serangan rudal ke ruang operasi UEA di provinsi Shabwa, Yaman selatan.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan pagi ini (Selasa, 1 Februari) bahwa sebuah rudal telah ditembakkan ke Ruang Operasi UEA dan tentara bayarannya di Yaman selatan.
Baca Juga : Lebih dari 2.000 Serangan Udara dalam Sebulan Terakhir
Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan: Alhamdulillah, kemarin malam (Senin, 1 Februari) unit rudal berhasil membidik ruang operasi lapangan musuh, UEA, dan tentara bayarannya di kota Asilan di provinsi Shabwa dengan misil balistik yang mengenai sasaran dengan tepat, akibatnya banyak orang-orang Emirat, terbunuh dan terluka. Yahya Saree menambahkan bahwa ruang operasi itu digunakan untuk mengelola pertempuran di provinsi Shabwa.
Militer Yaman telah mengumumkan tiga serangan rudal dan drone jauh ke dalam wilayah UEA dalam beberapa pekan terakhir.
Tentara Yaman kemudian melanjutkan serangan terhadap Uni Emirat Arab
Baca Juga : Koalisi Saudi-Emirat Berusaha Memiliterisasi Laut Merah
Mohammad al-Bukhaiti, seorang anggota biro politik gerakan Ansarullah Yaman, mengatakan kepada Al-Arabi: Ada kesepakatan antara Arab Saudi dan UEA, yang menurutnya Arab Saudi akan menyerahkan semua provinsi Yaman selatan, termasuk Shabwa, ke UEA.
Sebagai imbalannya, UEA akan menggunakan semua kemampuan militernya seperti di masa lalu.
Al-Bukhaiti memperingatkan: Dari sini, kami menyarankan UEA untuk tidak melanjutkan aksi ketegangannya, karena jika ketegangan ini berlanjut, Yaman akan dipaksa untuk menyerang jauh di dalam wilayahnya. Kami dalam keadaan perang.
Baca Juga : Menteri Suriah Sambut Mitranya dari Oman
Arab Saudi, sebagai kepala koalisi Arab yang didukung oleh Amerika Serikat, telah meluncurkan agresi militer terhadap Yaman dan memberlakukan blokade darat, udara dan laut sejak tanggal 26 Maret 2015, dan mengklaim bahwa mereka mencoba untuk membawa kembali presiden Yaman yang telah mengundurkan diri dan melarikan diri, untuk kembali berkuasa.
Agresi militer ini tidak mencapai satu pun tujuan dari koalisi agresor Saudi dan hanya disertai dengan pembunuhan dan melukai puluhan ribu rakyat Yaman, pengungsian jutaan warga, penghancuran infrastruktur negara dan penyebaran kelaparan dan penyakit menular.