Sana’a, Purna Warta – Tentara Bahrain yang pekan lalu mengumumkan tewasnya 3 tentara negara ini di garis perbatasan Yaman dan Arab Saudi, mengumumkan bahwa keempat tentara negara ini juga tewas karena luka parah sebelumnya.
Komando Umum Angkatan Darat Bahrain, Sabtu pagi (30/9), mengumumkan di akunnya di jejaring sosial bahwa seorang tentara lain dari negara ini telah tewas.
Baca Juga : Yaman Kecam Serangan Teroris di Pakistan
Tentara Bahrain mengumumkan tentara tersebut meninggal karena luka-luka yang dideritanya menyusul serangan pada Senin pekan lalu di dekat garis perbatasan Arab Saudi dan Yaman.
Pada Senin pekan lalu, tentara Bahrain mengumumkan dua tentaranya tewas akibat serangan drone di garis perbatasan Arab Saudi.
Tentara Bahrain, Rabu lalu, juga mengumumkan tewasnya tentara ketiga negara itu dalam serangan hari Senin di perbatasan Yaman dan Arab Saudi.
Tentara yang terbunuh adalah orang-orang yang dikirim oleh tentara Bahrain ke Arab Saudi untuk bergabung dengan koalisi Saudi.
Turki al-Maliki, juru bicara koalisi Saudi dan tentara Bahrain, sebelumnya masing-masing dalam pernyataan terpisah mengaitkan serangan itu dengan tentara Yaman dan menyalahkan mereka.
Baca Juga : Sebagai Negara Adidaya, Tiongkok Bertujuan untuk Kerja Sama Global, bukan Hegemoni
Arab Saudi, yang memimpin koalisi yang terdiri dari kekuatan negara-negara Arab, termasuk Bahrain, dan didukung oleh Amerika Serikat, mulai 26 Maret 2015, dengan klaim berusaha mengembalikan presiden Yaman yang mengundurkan diri ke tampuk kekuasaan, melaksanakan agresi militer terhadap Yaman dan memblokade negara itu melalui darat, udara dan laut.
Agresi besar-besaran ini tidak hanya tidak membawa kembali kekuasaan pemerintahan Yaman yang telah mengundurkan diri, tetapi juga menyebabkan kerusakan besar di negara ini dan menewaskan ribuan orang serta menyebabkan kehancuran infrastruktur dan penyebaran penyakit menular.