Sana’a, Purna Warta – Menyusul tindakan buruk Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam memasukkan gerakan Ansarullah Yaman ke dalam daftar pelanggar hak-hak anak,
Tagar “PBB bunuh anak-anak Yaman” (#الأمم_المتحدة_تقتل_اطفال_اليمن) telah menjadi salah satu trending terpanas di Yaman.
PBB mengumumkan dalam sebuah laporan pada hari Jumat (18/6) bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah memutuskan untuk memasukkan gerakan Ansarullah ke dalam daftar hitam pelanggar hak-hak anak.
Mohammad Abdul Salam, kepala tim perunding dan juru bicara resmi gerakan Ansarullah Yaman, bereaksi terhadap tindakan PBB untuk memasukkan gerakan itu ke dalam “daftar hitam” negara dan kelompok yang melanggar hak-hak anak.
Baca Juga : Final, Ebrahim Raeisi Menang Pemilu Iran dengan 17.926.345 Suara
Dia berkata, “PBB bekerja sebagai platform untuk negara-negara besar, dan penyertaan Ansarullah dalam daftar hitam negara dan kelompok yang melanggar hak-hak anak amatlah bias.”
Dia menambahkan, “Negara-negara anggota koalisi agresi Arab yang dipimpin Saudi telah melakukan kejahatan terburuk terhadap anak-anak, tetapi Arab Saudi tidak ada dalam daftar.”
Pejabat Yaman itu juga mentweet, “Posisi Yaman adalah defensif dalam menghadapi invasi koalisi Saudi ke Yaman. Penghentian perang dan akhir pengepungan ada di tangan orang yang menginvasi Yaman dan menempatkan negara di bawah pengepungan ekonomi.”
Sementara itu, Mohammed Ali al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman dan pemimpin Ansarullah terkemuka, menekankan bahwa keputusan Sekretaris Jenderal PBB tidak sejalan dengan fakta lapangan dan laporan komite independen.
Dia men-tweet, “Keputusan PBB menegaskan kesepakatan tebusan untuk mengangkat kembali Guterres sebagai Sekretaris Jenderal PBB. Dan sebelum itu, Ban Ki-moon telah ditekan untuk menghapus Arab Saudi dari daftar yang mencoreng nama baik.”
Baca Juga : Lagi, Drone Yaman Tepat Sasaran Jauh di dalam Wilayah Saudi
Dia menyerukan publikasi gambar kejahatan perang terhadap Yaman di berbagai media dan jejaring sosial untuk mengklarifikasi fakta.
Para pengguna media sosial juga mengkritik PBB atas tindakan permusuhannya terhadap gerakan Ansarullah Yaman, mereka menulis bahwa PBB telah menempatkan gerakan Ansarullah dalam daftar pelanggar hak-hak anak, padahal telah membebaskan rakyat Yaman dari koalisi agresor, yang merupakan pembunuh nyata rakyat Yaman.
Seorang pengguna bernama Seif Al-Quds menulis:
“Masyarakat internasional dan PBB adalah mitra utama dalam pembunuhan rakyat Yaman.”
Akun ini juga menulis di tweet lain:
“Amerika Serikat mengklaim membela hak asasi manusia di dunia, sementara itu membunuh dan mengepung rakyat Yaman, dan sekarang, menurut laporan PBB, Yaman mengalami bencana kemanusiaan terbesar di dunia.”
Pengguna lain bernama Jamileh Al-Warafi mentweet:
“#PBB membunuh anak-anak Yaman. Kemunafikan PBB terhadap anak-anak Yaman”
Baca Juga : Sana’a: Kamuflase AS dalam Isu Kemanusiaan di Yaman
Ahmad al-Fadhli, sebagai tanggapan atas dimasukkannya Ansarullah dalam daftar kelompok yang melanggar hak-hak anak, menerbitkan gambar Putra Mahkota Saudi dengan jubah berlumuran darah anak-anak Yaman dan menulis: PBB berurusan dengan kemanusiaan.
Bilal al-Ghiasi juga dengan tajam mengkritik para agresor terhadap bangsa Yaman, menulis:
“Selamatkan anak-anak Yaman dari kejahatan Amerika Serikat, PBB dan Rezim Saudi. Selamatkan anak-anak Yaman dari penjahat dan pembunuh yang haus darah. #PBB membunuh anak-anak Yaman.”