Sana’a, Purna Warta – Delegasi Oman, yang tiba di Sanaa pada hari Sabtu (5/6), membawa surat dari Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman kepada Abdul Malik al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarullah Yaman.
Pada Senin (7/6), portal al-Khabar al-Yameni mengutip sumber yang mengungkap surat khusus dari Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman tentang masa depan perang Saudi melawan Yaman, yang telah memasuki tahun ketujuh dan merupakan bencana kemanusiaan abad ini.
Baca Juga : Hamas dan Jihad Islami Mensyaratkan Pembentukan Dewan Nasional Organisasi Pembebasan
Sumber tersebut mengatakan: Delegasi Oman, yang tiba di Sana’a pada hari Sabtu, membawa surat dari Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman kepada Abdul Malik al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarullah Yaman.
Sumber tersebut mengungkapkan: Surat itu mencakup konsesi dari Arab Saudi, termasuk persiapan untuk pembukaan kembali Bandara Internasional Sana’a dan pelabuhan al-Hudaidah, dan bantuan langsung ke Yaman sebagai imbalan untuk penghentian serangan oleh pasukan tentara Yaman dan komite populer di Ma’arib dan penghentian serangan drone dan rudal, Serta serangan lain oleh tentara dan komite populer di kedalaman Arab Saudi.
Baca Juga : Ikhwanul Muslimin Mesir Bantah Ada Hubungannya Dengan Mansour Abbas
Sumber tersebut mengatakan: Delegasi Oman telah memberikan surat ini kepada pemimpin gerakan Ansarullah Yaman.
Perlu dicatat bahwa Mohammed Abdul Salam, juru bicara Ansarullah Yaman dan kepala tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, dalam menanggapi rencana Saudi baru-baru ini, menekankan bahwa tidak ada hubungan antara masalah kemanusiaan dan masalah militer.
Pemimpin Ansarullah Yaman Abdul Malik al-Houthi sebelumnya telah menekankan bahwa masalah kemanusiaan tidak terkait dengan masalah militer.
Baca Juga : Mahkamah Agung Rezim Zionis Akan Keluarkan Putusan Mengenai Sheikh Jarrah
Agresi brutal pasukan koalisi pimpinan Saudi kini memasuki tahun ketujuh.
Perlawanan rakyat Yaman telah menghasilkan kemenangan politik dan militer yang berharga bagi angkatan bersenjata Yaman dan komite rakyat.
Dan itu telah menjerumuskan para agresor ke dalam solusi untuk menawarkan proposal dan inisiatif perdamaian untuk keluar dari rawa perang Yaman.
