Sana’a, Purna Warta – Setelah pertemuan Târiq Afasy, anggota kelompok yang dikenal sebagai “Dewan Presiden Yaman” (organisasi yang berafiliasi dengan Riyadh) dengan Steven Harris Fagin, duta besar AS untuk Yaman, pada hari Senin, media berbahasa Saudi mengkritiknya.
Menurut situs web Al-Khabari Al-Yamani, pertemuan ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan media Yaman dan Saudi, dan dikatakan bahwa duta besar Amerika Serikat dan Tariq Afasy telah membahas kegagalan solusi politik atas krisis Yaman. Selain itu, pertemuan ini berlangsung di bawah bayang-bayang pengurangan konvergensi hubungan antara Riyadh dan Washington serta kesepakatan Arab Saudi dengan Iran, dan Saudi yang semakin dekat dengan Rusia dan China.
Menurut sumber pemberitaan Yaman, dalam pertemuan ini, duta besar AS memberikan lampu hijau kepada Tariq Afasy karena memberontak melawan koalisi Saudi dan Dewan Presiden dan berjanji bahwa AS akan mendukungnya.
Juga, setelah pertemuan ini, milisi yang berafiliasi dengan Tariq Afasy dikerahkan di wilayah barat daya Yaman yang menghadap ke Laut Merah.
Pekan lalu, al-Mayadeen mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa Arab Saudi telah memberi tahu Dewan Kepresidenan Yaman tentang keputusannya untuk mengakhiri perang dan menutup kasus Yaman secara permanen. Sambil menekankan bahwa pembicaraan ini tidak bersifat publik, situs berita ini melaporkan: Khalid bin Salman, Menteri Pertahanan Saudi, menjelaskan solusi Riyadh untuk mengakhiri krisis dalam pertemuannya kemarin dengan Presiden dan anggota Dewan Presiden.
Sekitar sehari setelah penerbitan laporan jaringan Al-Mayadeen ini, delegasi Saudi dan Oman tiba di Yaman dan bertemu dengan Mahdi Muhammad Al-Masyath, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, di istana kepresidenan di Sana’a. Dalam pertemuan ini, Al-Masyath mengapresiasi mediasi Oman dan peran positifnya dalam menyatukan pandangan dan upaya terkait terwujudnya perdamaian di Yaman.