Shabwah, Purna Warta – Suku-suku bersenjata Yaman telah menyandera konvoi militer yang didukung UEA di provinsi Shabwah, Yaman timur.
Mukhtar al-Rahbi, penasihat menteri informasi pemerintah Yaman yang terguling yang dipimpin oleh Abdrabbuh Mansour Hadi, mengatakan Senin malam (6/9) bahwa orang-orang bersenjata dari suku-suku al-Sada telah menghentikan konvoi militer.
Al-Rahbi menambahkan bahwa orang-orang bersenjata telah menghentikan dan menyandera konvoi militer yang hendak menuju ke kamp Al-Alam yang dikuasai UEA di timur Shabwah.
Menurut al-Rahbi, konvoi tersebut mencakup sejumlah tentara dari kelompok Al-Nakhba al-Shabwani yang didukung UEA dan sejumlah elemen Emirat.
Menurut situs web Al-Khaleej Online, sumber lokal di Shabwa juga mengatakan konvoi itu termasuk lebih dari 15 tentara dan sekitar lima kendaraan militer.
Sumber tersebut menambahkan bahwa langkah suku-suku Al-Sada terjadi setelah UEA melepaskan komitmennya untuk membayar kompensasi kepada suku-suku tersebut atas pembunuhan sembilan orang dari mereka yang dilakukan oleh pasukan Al-Nakhba al-Shabwani.
Penduduk setempat juga mengatakan bahwa pesawat tempur yang berafiliasi dengan UEA terbang rendah di wilayah tersebut, memecahkan hambatan suara dan menyebabkan kepanikan dan ketakutan di antara penduduk setempat.
Pada awal Januari 2019, tujuh anggota suku-suku al-Sada tewas bersama dua warga sipil, termasuk seorang anak, dalam serangan oleh pasukan Al-Nakhba al-Shabwani di daerah Merkhah provinsi Shabwah.
Pada pertengahan Maret 2019, suku-suku tersebut menandatangani perjanjian dengan pasukan Al-Nakhba al-Shabwani, di mana Abu Dhabi diharuskan membayar 64 juta riyal Saudi atau sekitar 243 miliar Rupiah kepada suku-suku tersebut sebagai kompensasi atas korban jiwa dan kerugian ekonomi yang disebabkan oleh serangan tersebut.
Di sisi lain, media Yaman melaporkan bahwa UEA mengirim peralatan militer baru ke Yaman selatan.
Adel al-Hasani, seorang anggota senior Perlawanan Selatan, mengatakan UEA telah mengirimkan peralatan militer baru ke afiliasinya di pelabuhan Al-Mukha di bagian barat provinsi Taiz, untuk membuka jalan bagi dominasi Dewan Transisi Selatan di provinsi Hadramaut di Yaman timur, terutama di daerah kaya minyak.