Sana’a, Purna Warta – Rakyat Yaman merayakan bulan suci Ramadhan di bawah kondisi pengepungan yang sangat keras, agresi Saudi dan tingginya harga barang-barang pokok, akantetapi daya tahan dan stabilitas mereka tetap ada.
Baca Juga : Ansarullah Sesalkan Non-respons Koalisi Saudi terhadap Rencana Perdamaian
Pemotongan gaji akibat pemindahan bank sentral dari Sana’a ke Aden dan berkurangnya daya beli masyarakat Yaman di satu sisi, serta kelangkaan bahan bakar dan gas dalam negeri akibat dilarang masuknya kapal-kapal turunan minyak di sisi lainnya, telah membuat barang-barang dagang dan makanan menjadi lebih mahal.
Sambutan warga Yaman yang rendah terhadap pasar-pasar Ramadhan dan pusat perbelanjaan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan situasi ekonomi yang buruk di negara yang dilanda perang ini.
Baca Juga : Yaman: Tidak akan Ada Perdamaian tanpa Mencabut Pengepungan
Rakyat Yaman meskipun dengan fasilitas terbatas dan bencana yang mereka saksikan dan alami, bertawakkal kepada Allah swt. Dan mata mereka tertuju pada kemajuan tentara dan komite rakyat Yaman untuk membebaskan diri dari pendudukan pasukan invasi, serta manifestasi keteguhan dan ketekunan di Yaman terus mencapai kemerdekaan dan kebebasan.