Statistik Mengejutkan dari Para Korban Serangan Koalisi Saudi di Sa’dah

Statistik Mengejutkan dari Para Korban Serangan Koalisi Saudi di Sa'dah

Sana’a, Purna Warta Di provinsi Sa’dah, orang-orang yang tidak bersalah membayar mahal atas serangan koalisi agresor Saudi, dan dampak buruknya menjadi semakin nyata setiap hari.

Menurut pejabat kesehatan provinsi Sa’dah, sebelum perang, tempat ini hampir bebas dari kanker, namun kini statistiknya meningkat secara mengkhawatirkan.

Baca Juga : Amerika dan Inggris Berupaya Untuk Perpanjang Perang di Yaman

Staf departemen onkologi menyatakan: Statistik pasien kanker di daerah-daerah yang paling banyak terkena serangan (koalisi agresor Saudi), jauh lebih banyak. Mereka juga menekankan perlunya penelitian untuk menemukan penyebab masalah ini.

Para ahli menggambarkan jumlah pasien kanker di provinsi Sa’dah sangat mengerikan dibandingkan dengan periode sebelum perang.

Serangan artileri koalisi tentara Arab Saudi pada hari Jumat dini hari lalu di daerah perbatasan Shada di provinsi Sa’dah menyebabkan 6 warga sipil Yaman terluka.

Menyusul serangan-serangan ini, Kantor Hak Asasi Manusia di Sa’dah mengumumkan: Kami mengutuk kelanjutan kejahatan musuh yakni Arab Saudi di daerah-daerah perbatasan. Kami sangat mengutuk kelanjutan dari rangkaian kejahatan ini, yang dilakukan secara brutal setiap hari, menyebabkan warga tewas dan terluka.

Dalam pernyataan tersebut juga tertulis: Kami mengutuk sikap diam internasional Dewan Keamanan, PBB, dan lembaga internasional lainnya terkait kejahatan-kejahatan ini. Kami menganggap rezim Arab Saudi dan semua antek-anteknya bertanggung jawab atas penargetan warga sipil dan properti mereka.

Baca Juga : Amerika Persenjatai para Teroris di Suriah dengan Senjata Kimia

Sebelumnya, pada hari Kamis, 3 Agustus, tentara Arab Saudi melancarkan serangan artileri di daerah perbatasan di provinsi Sa’dah ini, yang mengakibatkan seorang warga sipil Yaman terbunuh.

Sedangkan pada hari Selasa, 1 Agustus, empat warga Yaman terluka dalam serangan artileri tentara Arab Saudi di daerah perbatasan Shada di provinsi Sa’dah.

Daerah-daerah perbatasan di provinsi Sa’ada (Sa’dah) menjadi sasaran serangan-serangan rudal dan artileri tentara perbatasan Arab Saudi dari waktu ke waktu dalam bayang-bayang keheningan internasional, dan baru-baru ini kejahatan-kejahatan ini telah berulang kali terjadi.

Arab Saudi, sebagai pemimpin koalisi Arab yang didukung oleh Amerika Serikat, sejak 26 Maret 2015, dengan klaim mencoba mengembalikan presiden Yaman – yang telah mengundurkan diri – ke tampuk kekuasaan, melakukan agresi militer terhadap Yaman dan memblokade negara tersebut melalui darat, udara dan laut.

Telah terjadi gencatan senjata di Yaman selama lebih dari setahun.

Baca Juga : Keberhasilan Operasi Pasukan Suriah dan Rusia Melawan Jabhat Al-Nusra

Akan tetapi sampai saat ini koalisi agresor Saudi belum memenuhi semua persyaratan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman.

Terlepas dari upaya negara Yaman untuk membangun perdamaian, tentara Arab Saudi menargetkan daerah-daerah di Razeh, Monabbih, Al-Zaher dan Shada di provinsi Sa’dah di sepanjang jalur perbatasan dan membunuh puluhan warga sipil.

Daerah-daerah perbatasan di provinsi Sa’dah telah menyaksikan serangan berulang rudal dan artileri oleh tentara perbatasan Arab Saudi, serta penembakan langsung terhadap warga sipil Yaman.

Selama lebih dari delapan tahun, Yaman telah menyaksikan perang terus-menerus antara angkatan bersenjata dan Komite Rakyat Yaman melawan pasukan koalisi Arab yang menginvasi Yaman dengan dalih ingin mengembalikan pemerintah Yaman yang telah mengundurkan diri dan buron, yang konsekuensinya tercermin dalam dimensi yang berbeda dan menurut uraian PBB, perang yang terjadi di Yaman telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca Juga : Suriah: Tidak Komitmen Israel Terhadap NPT Adalah Ancaman Bagi Perdamaian

Kementerian Hak Asasi Manusia Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman yang berbasis di Sana’a pada bulan juni lalu mengumumkan dalam statistik terbaru tentang korban perang di Yaman bahwa selama 3.000 hari agresi oleh koalisi agresor AS-Saudi-Emirat terhadap rakyat Yaman, jet-jet tempur koalisi agresor AS-Saudi-Emirat melakukan lebih dari 274 serangan udara dan menjatuhkan lebih dari 600.000 bom.

Dalam pernyataan tersebut, koalisi agresor AS-Saudi-Emirat telah membunuh lebih dari 49.000 warga sipil yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *