Yaman, Purna Warta – Serangan udara bersama koalisi Saudi-UEA terhadap infrastruktur komunikasi Yaman telah menghancurkan ribuan stasiun, menara telekomunikasi, dan fasilitas pusat senilai $ 5 miliar (atau senilai Rp 71,6 Triliun) dalam beberapa tahun terakhir, menurut laporan statistik kerusakan.
Koalisi Saudi-Emirat membom fasilitas komunikasi Yaman dan internet di provinsi al-Hudaidah (Yaman barat) pada Jumat malam (21/1) dan bersamaan dengan itu koalisi agresor Saudi-Emirat juga melancarkan serangan udara di Penjara Pusat Sa’dah yang menewaskan puluhan orang dan terluka.
Baca Juga : Al-Bukhaiti: Kami akan Lanjutkan Operasi Lawan Agresor di Dalam dan di Luar
Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman telah merilis statistik tentang kerusakan yang terjadi pada infrastruktur komunikasi, terutama Internet, selama serangan koalisi, dan meminta PBB untuk mengunjungi gedung komunikasi yang ditargetkan dan diinformasikan tentang volume penghancuran bangunan ini.
Surat kabar Al-Thawrah mengutip sebuah sumber di Direktorat Jenderal Komunikasi Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman yang mengatakan hari ini (Minggu, 23 Januari) bahwa bangunan itu adalah pintu gerbang internasional ke Internet Yaman di Al-Hudaidah dan itu bertujuan untuk menyelesaikan rencana yang telah direncanakan sebelumnya dan bertujuan untuk menghancurkan komunikasi dan menghentikan layanan komunikasi ke Yaman dan mengisolasi mereka.
Sumber itu mengatakan bahwa dalam tujuh tahun sejak invasi koalisi agresor Saudi-Emirat dan serangan serta penghancuran yang ditargetkan di Yaman, lebih dari $ 5 miliar (atau senilai Rp 71,6 Triliun) kerusakan telah terjadi pada fasilitas komunikasi dan pos Yaman pada akhir Maret 2021.
Baca Juga : Korban Pemboman Penjara Sa’dah Bertambah
Dia mengatakan: Serangan udara langsung oleh koalisi agresor di Yaman telah menghancurkan 248 menara, 1.652 stasiun, 46 fasilitas pusat, 1.458 peralatan listrik dan pendingin, dan 32 lemari komunikasi, dan serangan terhadap infrastruktur komunikasi telah menguras kapasitas penuh Internet internasional dan memutus layanan Internet di Yaman.