Sana’a, Purna Warta – Anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman mengatakan bahwa setiap kemajuan dalam proses negosiasi dengan koalisi Saudi bergantung pada tindakan praktis dari Riyadh.
Baca Juga : Era Ketergantungan Yaman pada Arab Saudi telah Berakhir
Muhammad Ali Al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, mengatakan hari Jumat (21/4) bahwa front Saudi-Amerika harus membuat kemajuan dalam negosiasi dengan langkah-langkah praktis.
Dia mengatakan kepada kantor berita Al-Masirah bahwa pemerintah Sana’a tidak mementingkan dialog dan perundingan yang tidak disertai dengan langkah-langkah praktis Arab Saudi di bidang kemanusiaan.
Al-Houthi menganggap tuntutan kemanusiaan menjadi prioritas rakyat Yaman dalam negosiasi tersebut.
Anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman lainnya, Sultan Al-Sami’i, juga mengatakan kepada Al-Masirah bahwa tim negosiasi dan semua pihak yang berinteraksi dengan koalisi Saudi harus mengingat negosiasi sebelumnya dan hasilnya.
Putaran kedua negosiasi antara Riyadh dan Sana’a seharusnya dilanjutkan setelah Idul Fitri.
Putaran pertama negosiasi berlangsung pada 10 April dengan kunjungan duta besar Arab Saudi untuk Yaman, Muhammad Al-Jaber, ke Sana’a, perjalanan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak awal perang Yaman, dan para pihak setuju untuk membebaskan hampir 900 tahanan dari kedua belah pihak untuk menunjukkan niat baik mereka.
Baca Juga : Al-Mashat: Amerika Berupaya Halangi Proses Perdamaian Yaman
Pada hari kamis lalu, Komite Nasional Urusan Tahanan Yaman mengumumkan bahwa sejalan dengan perintah Sayyid Abdul Malik Badr Al-Din Al-Houthi, pemimpin revolusi Yaman, telah membebaskan 77 tahanan dari koalisi Saudi, termasuk puluhan orang yang sakit dan lanjut usia.