Damaskus, Purna Warta – Pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyatakan harapan bahwa “misi maritim” Uni Eropa di Laut Merah untuk membela Israel akan dimulai pada tanggal 17 Februari.
Baca Juga : Angkatan Darat Iran Sangat Siap Berikan Respons yang Menghancurkan
Dalam situasi di mana koalisi angkatan laut Washington dan serangan-serangan Amerika Serikat dan Inggris gagal menghentikan dukungan Yaman terhadap Gaza, Uni Eropa juga bersiap menjadi tameng Israel.
Negara-negara anggota Uni Eropa akan meluncurkan misi angkatan laut di Laut Merah pada pertengahan Februari untuk melindungi kapal-kapal, kata Borrell pada hari Rabu.
Uni Eropa sedang mempersiapkan misi ini dalam situasi di mana Amerika Serikat membentuk koalisi angkatan laut pada tanggal 19 Desember untuk melawan Yaman yang mendukung rakyat Gaza dan praktis menjadi perisai angkatan laut Israel.
Borrell mengatakan kepada wartawan sebelum pertemuan para Menteri Pertahanan Uni Eropa bahwa tidak semua negara anggota bersedia berpartisipasi (dalam misi ini)… Saya berharap misi ini dapat dimulai pada 17 Februari.
Baca Juga : Qari Asal Sumut Ini Harumkan Nama Indonesia dalam Pertemuan Wanita Al-Quran Sedunia
Menurutnya, tujuan pertemuan para menteri pertahanan Uni Eropa hari ini adalah untuk memilih negara pemimpin dan menentukan di mana markas misi ini akan berada, negara mana dan dengan aset apa mereka akan berpartisipasi di dalamnya.
Kehadiran militer Amerika Serikat di Laut Merah dan agresi gabungan negara ini dan Inggris baru-baru ini ke Yaman belum mampu mencegah serangan-serangan Yaman terhadap kapal-kapal Israel atau kapal-kapal lain yang menuju wilayah pendudukan.
Perancis, Yunani dan Italia telah menyatakan minatnya untuk memimpin misi tersebut, dan tujuh negara telah menyatakan kesiapan untuk mengirimkan peralatan dan aset angkatan laut, kata diplomat yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters.
Menurut mereka, dalam operasi ini, tiga kapal akan ditempatkan di bawah komando Uni Eropa. Prancis dan Italia sudah memiliki kapal perang di Laut Merah, dan Jerman berencana mengirim fregat ke wilayah tersebut.
Baca Juga : UNRWA Peringatkan Pelanggaran Hukum Kemanusiaan Internasional di Gaza
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan misi misi maritim UE adalah untuk melindungi kapal dagang tetapi tidak mengambil bagian dalam serangan terhadap Houthi.