Setahun Gencatan Senjata Tanpa Hasil di Yaman

Setahun Gencatan Senjata Tanpa Hasil di Yaman

Sana’a, Purna Warta Satu tahun telah berlalu sejak dimulainya gencatan senjata kemanusiaan di Yaman dan tanpa memberikan hasil.

Gencatan senjata ini dilaksanakan April tahun lalu dengan dukungan masyarakat internasional dan PBB, ketentuan terpenting di antaranya adalah penghentian operasi militer, pembukaan kembali bandara internasional Sana’a, serta mengizinkan masuknya kapal pengisian bahan bakar ke dalam pelabuhan Al-Hudaidah, serta pembukaan kembali jalan-jalan di Taiz dan provinsi-provinsi lainnya.

Baca Juga : Pejabat Suriah: Hubungan Teheran-Damaskus telah Capai Tingkat Tertinggi

Mohammad Abdul Salam, ketua tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman di Sana’a, mengkritik tidak adanya keseriusan koalisi agresor Saudi mengenai gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa setahun telah berlalu sejak gencatan senjata dan semua pihak telah melihat bahwa ada cukup kesempatan untuk koalisi Saudi untuk menunjukkan keseriusannya tentang perdamaian, tetapi negara-negara anggota koalisi ini terus mengobarkan perang dan menjalankan blokade terhadap Yaman dan tidak membayar gaji.

Tariq al-Shami, juru bicara Kongres Umum Rakyat Yaman, juga mengatakan: Rakyat Yaman tidak merasakan hasil dari gencatan senjata ini, memang ada kemajuan terkait masalah turunan minyak, namun ada kendala dan kesulitan terkait gaji dan berlanjutnya blokade terhadap pelabuhan Al-Hudaidah dan pelabuhan-pelabuhan Yaman lainnya.

Warga Yaman percaya bahwa gencatan senjata hanya mencapai hasil yang sangat kecil dalam kasus bandara Internasional Sana’a dan pelabuhan Al-Hudaidah, serta masalah lain terus menjadi saksi ketegangan politik dan media.

Ahmad Al-Emad, ketua Kelompok Nasional Hubungan Luar Negeri di Sana’a, juga menyatakan: Ciri khas pemerintahan Sana’a, sekali lagi terbukti bahwa pemerintahan ini tidak haus darah dan perang serta tetap sabar.

Baca Juga : Ansarullah: Mendukung Bangsa Palestina adalah Tanggung Jawab Umat Islam

Sana’a sekali lagi memperingatkan pasukan koalisi agresor bahwa kesabarannya tidak akan lama dalam menghadapi perang dan pengepungan.

Sana’a juga meminta masyarakat internasional menekan negara-negara koalisi agresor untuk mengakhiri perang dan membangun perdamaian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *