Serial Rashash Saudi Hina Wanita Yaman

Serial Rashash Saudi Hina Wanita Yaman

Sana’a, Purna Warta Pengguna media Sosial Yaman menargetkan jaringan MBC Saudi karena menghina wanita dan suku Yaman dengan meluncurkan tagar yang bermakna “Serial Rashash menghina wanita Yaman”, yang menjadi trending topik di Twitter Selasa pagi (3/8).

Serial Saudi Rashash berkaitan dengan kisah seseorang bernama Rashash al-Otaibi. Serial ini terdiri dari delapan episode yang berbahasa Arab dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Serial ini sudah mulai tayang pada 9 Juli 2021. Serial ini ditulis oleh Tony Jordan, tetapi naskahnya ditulis oleh Sheikha Suha Al-Khalifa.

Baca Juga : Kunjungan Yahya Saree di daerah-daerah yang dibebaskan di al-Bayda

Melalui serial ini, Arab Saudi telah melakukan penghinaan terbesar terhadap wanita dan suku Arab asli Yaman.

Hal ini menyebabkan pengguna media sosial Yaman meminta jaringan MBC Saudi untuk meminta maaf kepada rakyat Yaman dan menghentikan siaran serial tersebut.

Pengguna media sosial Yaman menggambarkan serial tersebut sebagai hal yang memalukan dan kotor, menghina wanita Yaman dan menggambarkan mereka sebagai sarana hiburan.

Seorang pengguna bernama Abul Abbas menulis, “Kami mendengar bahwa serial TV Saudi, yang mendapat dukungan dari otoritas Saudi, telah menghina Yaman. Saya bersumpah demi Tuhan, penghinaan ini disengaja, dan itu adalah aib bagi tentara bayaran yang tinggal di hotel Saudi. Semoga Tuhan mengutuk kalian dan ayah kalian.”

Saalyekhoana salah satu pengguna media sosial mentweet, “Tahukah Anda bahwa jumlah warga Saudi yang tiba di Bahrain pada malam tahun baru lebih dari 60.000 orang, yang pergi ke sana untuk bersenang-senang. Mengapa penulis serial tercela dengan sengaja menyinggung wanita Yaman ketika mereka tahu tempat yang tepat untuk kekotoran mereka?”

Baca Juga : Ketua Parlemen Suriah tiba di Teheran

Mohammad Ahmad juga mengunggah sebuah gambar untuk menghormati wanita dan suku Yaman dan menulis, “Setiap kali Anda menemukan cabang-cabang berbuah, ketahuilah bahwa akarnya tertanam kuat di tanah.”

Pengguna media sosial Yaman yang lain, Owa al-Qahtani juga memperingatkan orang-orang yang terlibat dalam serial tersebut dalam sebuah tweet, dengan mengatakan bahwa ini adalah tindakan yang sangat memalukan dan pasti akan menyalakan api balas dendam. “Sejak kapan negara kuno Yaman menjadi tempat kemerosotan moral?” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *