Sana’a, Purna Warta – Gerakan Mujahidin Palestina mengaitkan serangan Amerika Serikat dan Inggris ke Yaman dengan ketidakmampuan Washington dan London menghadapi angkatan bersenjata Yaman.
Baca juga: Ansarullah: Amerika akan Membayar Mahal atas Agresi Mereka
Dalam sebuah pernyataan, Gerakan Mujahidin Palestina mengutuk serangan terhadap Yaman yang dilakukan karena posisi luar biasa negara tersebut dalam mendukung rakyat Palestina.
Gerakan ini menyatakan bahwa serangan itu terjadi setelah kegagalan militer dan intelijen koalisi Amerika dan Inggris menghadapi Yaman, serta serangan mematikan angkatan bersenjata Yaman ke dalam wilayah Palestina yang diduduki oleh rezim Zionis Israel.
Pernyataan itu juga menekankan bahwa serangan tersebut merupakan akibat dari ketidakmampuan mereka (Amerika dan Inggris) untuk mengatasi blokade laut yang diberlakukan oleh angkatan bersenjata Yaman terhadap rezim pendudukan Zionis Israel.
Kamis pagi ini, kantor berita resmi Yaman (Saba) melaporkan bahwa pesawat tempur Amerika Serikat dan Inggris melakukan serangan udara ke beberapa lokasi di Sana’a, ibu kota Yaman, dalam tiga gelombang.
Jaringan berita Al-Mayadeen juga melaporkan pengeboman di daerah timur kota Sa’dah di utara Yaman. Pesawat tempur Amerika dan Inggris terakhir kali, membom wilayah di provinsi Al-Hudaydah di barat Yaman pada hari Selasa.
Amerika dan Inggris memulai serangan terhadap posisi Ansarullah di Yaman pada dini hari 11 Januari 2023 setelah resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Serangan ini dilakukan setelah angkatan bersenjata Yaman menargetkan beberapa kapal Zionis Israel atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb, sebagai dukungan terhadap perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Baca juga: Amerika-Inggris Serang Kota Sana’a dan Sa’dah di Yaman
Angkatan bersenjata Yaman berkomitmen untuk melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal rezim Zionis Israel atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah selama rezim tersebut tidak menghentikan serangan mereka terhadap rakyat Gaza.