Sana’a, Purna Warta – Setelah media-media Yaman melaporkan tentang eskalasi serangan Arab Saudi di perbatasan utara Yaman, sumber berita melaporkan bahwa seorang warga Yaman ditembak mati oleh tentara Arab Saudi.
Rabu sore (8/2), media Yaman melaporkan tewasnya seorang warga negara ini di kota Shada yang terletak di utara negara ini.
Baca Juga : Naeem Qassem: Ada Sikap Bias Internasional terhadap Rakyat Suriah
Baca Juga : Efek Sanksi Amerika yang Kejam terhadap Damaskus
Saluran berita Al-Masirah, mengutip korespondennya di provinsi Sa’dah (Yaman utara), melaporkan bahwa seorang warga negara ini ditembak mati oleh tentara Arab Saudi di kota Shada, dan jenazahnya dipindahkan ke rumah sakit Razeh.
Sementara itu, sumber-sumber lokal di utara Yaman, pada hari Minggu pekan ini, melaporkan penembakan besar-besaran di daerah perbatasan oleh tentara Saudi.
Situs web Al-Khabar Al-Yemeni melaporkan tentang serangan ini bahwa dua orang, termasuk seorang Afrika, terluka dalam serangan artileri oleh tentara Arab Saudi dan satu orang lagi terbunuh di daerah Al-Raqo di Munabbih kota di provinsi Sa’dah.
Serangan artileri oleh pasukan Penjaga Perbatasan Arab Saudi di wilayah utara Yaman terus terjadi, sementara Kementerian Kesehatan pemerintah Sana’a, Kamis pekan lalu, dengan menerbitkan statistik bahwa dari awal 2022 hingga 25 Januari tahun ini, mengumumkan bahwa 314 orang telah terbunuh akibat serangan tersebut, 3090 orang lainnya terluka di provinsi Sa’dah.
Menurut pejabat Yaman ini, pasukan Arab Saudi menargetkan penduduk kota dan desa perbatasan Yaman di bawah bayang-bayang keheningan internasional.
Meskipun ketegangan berkurang secara signifikan; Tetapi rakyat Yaman terus menjadi korban, sebagian besar karena ledakan bom, bom cluster, dan ranjau darat.
Karena pusat eksekutif penjinakan ranjau Yaman baru-baru ini mengumumkan bahwa sisa-sisa amunisi agresi koalisi agresor Saudi di provinsi Al-Hudaidah, Sana’a, Al-Jawf dan Sa’dah terus memakan korban dan 14 orang tewas dan 16 orang terluka selama bulan Januari 2023.
Baca Juga : Ansarullah Serukan Pencabutan Pengepungan terhadap Rakyat Suriah
Baca Juga : Barat Hanya Kirim Bantuan kepada Teroris di Daerah yang Dikuasai Pemberontak
Menurut laporan pusat ini, setengah dari korban ini adalah anak-anak, dan dalam bulan Februari ini, lebih dari 10 orang terluka hanya dalam tiga hari terakhir.
Menurut laporan saluran Pusat Informasi Al-Thawri, meskipun telah ditindaklanjuti oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, koalisi Saudi tetap tidak mengizinkan impor detektor ranjau dan peralatan lainnya hingga saat ini.